Bengkulu Selatan (ANTARA News Sumsel) - Dua pelajar asal SMA Negeri 2 Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, berhasil menciptakan bubuk abate herbal untuk membunuh larva nyamuk yang ada di tempat penampungan air.
Dua pelajar SMA Negeri 2 Bengkulu Selatan ini yaitu Haerini Dewanti (17) dan Fadhila Aini (17), yang saat ini duduk di kelas XI. Keduanya berhasil mengolah ekstrak saponin yang terkandung pada daun puring.
"Penemuan abate herbal ini berdasarkan hasil studi literatur, pengamatan di lapangan dan uji laboratorium, bahwa ternyata tanaman puring bermanfaat untuk membunuh jentik nyamuk," kata Haerini Dewanti saat ditemui di sekolahnya di Bengkulu Selatan, Rabu.
Tanaman hias perkarangan bernama latin codiaeum variegatum itu memiliki senyawa saponin yang berfungsi menurunkan enzim pencernaan dan penyerapan makanan pada nyamuk, sehingga dapat membuat larva nyamuk mati.
"Cara kerja abate herbal daun puring adalah dengan mempengaruhi sistem syaraf pusat larva nyamuk, sehingga larva itu mengalami kematian," ujarnya.
Untuk membuat abate ini, tambahnya tergolong cukup sederhana yaitu dengan mengeringkan daun puring, menghaluskannya, lalu mengekstrak senyawa saponin tersebut.
Berdasarkan uji laboratorium yang mereka lakukan, setiap 0,05 gram ekstrak saponin pada daun puring efektif membunuh larva nyamuk yang ada di dalam 500 mililiter air. Maka secara kalkulasi dibutuhkan 50 gram ekstrak saponin untuk setiap 500 liter air.
Adanya penemuan ini keduanya menyampaikan menginspirasi bahwa alam menyediakan solusi sederhana tentang bagaimana mengatasi larva nyamuk, tanpa harus menggunakan bahan kimia berbahaya.
Sementara guru pembimbing keduanya, Fenty Sufyerny menambahkan adanya penemuan ini bisa menjelaskan kepada masyarakat luas bahwa tanaman tidak hanya mengandung nilai estetika, melainkan juga manfaat bagi kesehatan dan lingkungan.
"Abate daun puring menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah. Cukup berjalan beberapa langkah ke perkarangan rumah, lalu kita dapat menemukan solusi herbal yang ramah lingkungan," jelasnya.
Berita Terkait
Polisi Sumsel "memblender" 7,75 kilogram sabu serta 183 butir ekstasi
Kamis, 18 April 2024 14:13 Wib
Polisi ungkap motif pembunuhan seorang pelajar di OKU Timur
Sabtu, 13 April 2024 16:35 Wib
Polisi wanti-wanti larang dan bubarkan perang sarung, ternyata ini satu akibatnya
Rabu, 20 Maret 2024 13:29 Wib
Pelajar di Jakarta Pusat belajar dari rumah saat pengumuman hasil Pemilu
Selasa, 19 Maret 2024 21:59 Wib
Gerakan Tanam Sayur di Banyuasin libatkan guru dan pelajar
Senin, 4 Maret 2024 22:05 Wib
Kopi bersianida tewaskan seorang pelajar, pelaku.ternyata tetangga sendiri
Rabu, 28 Februari 2024 2:45 Wib
Beraksi sendirian seorang pelajar coba bobol ATM
Kamis, 22 Februari 2024 6:57 Wib
PTBA gelar kegiatan cepat tepat pelajar di Museum Batu Bara
Selasa, 13 Februari 2024 14:09 Wib