Ribuan pelajar unjuk rasa blokade Jalinsum

id jalinsum,demo,sma negeri rupit,pelajar demo

Ribuan pelajar unjuk rasa blokade Jalinsum

Ribuan pelajar SMA Negeri Rupit menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Senin (20/8/2018). Pelajar memblokade jalan lintas sumatera hingga membuat arus lalu lintas dari Kota Lubuklinggau menuju Provinsi Jambi maupun dari arah sebaliknya mengalami kemacetan. (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/Erwin Matondang/18)

....Turunkan kepala sekolah kami, stop pungli, pendidikan bukan ladang bisnis, kami ini pelajar bukan ATM, hentikan tindakan pemerasan....
Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Ribuan pelajar melakukan unjuk rasa memblokade Jalan lintas sumatera, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan akhirnya menerima para pelajar SMA Negeri Rupit di depan kantor Bupati setempat, Senin.

"Kami atas nama Pemkab Muratara menyambut baik kedatangan anak-anak ke sini, semua aspirasinya sudah kami tampung," kata Asisten III Pemkab Musi Rawas Utara (Muratara), Alwi Roham, saat menerima pengunjuk rasa.

Namun katanya, mengingat permasalahan sekolah tingkat SMA adalah kewenangan pihak Provinsi Sumsel, sehingga pihak Pemkab Muratara hanya bisa memfasilitasi pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya kepada pihak provinsi.

“Kami siap memfasilitasi, berhubung ini bukan wewenang pemerintah kabupaten, jadi kami akan berkoordinasi dengan pihak provinsi," katanya.
Ribuan pelajar SMA Negeri Rupit menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Senin (20/8/2018). Pelajar memblokade jalan lintas sumatera hingga membuat arus lalu lintas dari Kota Lubuklinggau menuju Provinsi Jambi maupun dari arah sebaliknya mengalami kemacetan. (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/Erwin Matondang/18)

Sementara pantauan ANTARA News Sumsel, ribuan pelajar sudah berkumpul sejak pukul 08.00 WIB, mereka menyampaikan aspirasinya sekitar 30 menit.

Setelah aspirasinya diterima pihak Pemkab Muratara, ribuan pelajar yang diketahui tidak memiliki koordinator lapangan itu pun membubarkan diri sekitar pukul 09.30 WIB.

Namun, banyaknya massa yang memenuhi jalan lintas sumatera di depan kantor Bupati Muratara membuat arus lalu lintas dari Kota Lubuklinggau menuju Provinsi Jambi maupun dari arah sebaliknya sempat tersendat.

Adapun tuntutan dari para pelajar, meminta pihak berwenang memberhentikan Kepala SMA Negeri Rupit, karena diduga telah melakukan pungutan liar kepada anak didiknya.

"Turunkan kepala sekolah kami, stop pungli, pendidikan bukan ladang bisnis, kami ini pelajar bukan ATM, hentikan tindakan pemerasan," teriak para pelajar dalam unjuk rasa tersebut.