Konsumsi formalin berkepanjangan sebabkan kanker

id formalin,makanan berformalin,BBPOM,dinas kesehatan palembang

Konsumsi formalin berkepanjangan sebabkan kanker

BBPOM melakukan pemusnahan 18800 pieces tahu mengandung formalin (24/5/18) (ANTARA News Sumsel/Kiki Wulandari/Erwin Matondang/18)

....Bayangkan saja, jika bahan pengawet mayat, dikomsumsi oleh manusia....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Adanya penemuan tahu berfomalin di Palembang tentu membuat konsumen miris karena formalin sangat membahayakan kesehatan karena jika dikonsumsi apalagi dalam jangka panjang dapat micu penyakit kanker. 

"Dalam jangka pendek bisa saja masyarakat mengalami alergi, namun paling fatal jika terus menerus mengkonsumsi tahu formalin bisa terkena kanker," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Letizia MKes di Palembang.

Diam mengatakan formalin yang masuk ke dalam tubuh akan mengakibatkan kerusakan organ tubuh secara perlahan. Sebenarnya penjualan formalin itu tidak sembarangan, bahkan diapotik tidak ada. 

"Tapi ada oknum yang menjual formalin justru disalahgunakan produsen pembuatan tahu atau mie basah," kata dia.

Dijelaskan Ahli Gizi RSMH Palembang, Yenita DCN MPH RD formalin merupakan larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk karena dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet.

“Formalin dikenal luas sebagai bahan pembunuh hama ( desinfektan ) dan banyak digunakan dalam industri,” ujarnya.

Formalin juga mengadung larutan formal dehida. Bahan ini tidak diperbolehkan digunakan pada bahan makanan melainkan bahan pengawet mayat.

“Bayangkan saja, jika bahan pengawet mayat, dikomsumsi oleh manusia,” cetusnya.

Penggunaan formalin yang salah, terutama pada makanan, dalam waktu yang panjang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan akumulasi tubuh seperti penyakit kanker hati, limfa, gangguan pada jantung, gangguan pada otak, ginjal dan organ lainnya yang terakumulasi oleh tubuh.

Menurut dia, melalui sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktek yang salah seperti ini dilakukan produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab.

Beberapa contoh produk yang sering mengandung formalin misalnya ikan segar, ayam potong, mie basah dan tahu yang beredar di pasaran.

“Yang perlu diingat, tidak semua produk pangan mengandung formalin,” tegasnya.

Dia menerangkan, ciri-ciri makanan yang mengadung formalin, seperti mie basah. Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es.

Selain mie basah tahupun dapat diawetkan dengan formalin, tahu yang bentuknya sangat bagus, tidak mudah rusak ataupun busuk sampai tiga hari pada suhu kamar 25 derajat celcius dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 celcius, terlampau keras, namun tidak padat, bau agak menyengat.