Profil - Tips Teja Paku alam gagalkan penalti
....Saat harus menjalankan tugas (penalti), biasanya saya pasrah saja. Mengikuti hati nurani saja. Kalau ke kiri, ya saya ke kiri, kalau ke kanan ya saya ke kanan....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Penjaga gawang Sriwijaya FC Teja Paku Alam ternyata memiliki tips sendiri mengapa ia mampu tampil gemilang di pertandingan bahkan mampu menggagalkan sejumlah penalti.
Teja yang diwawancarai di sela-sela konferensi pers menjelang pertandingan melawan PSM Makassar di Palembang, Kamis, dirinya berusaha bertanding tanpa beban dan mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat.
"Saya biasanya telepon keluarga, mulai dari orang tua, hingga abang minta didoakan. Biasanya, saya telepon satu jam sebelum bertanding yakni sesaat setelah pelatih mengumumkan bahwa saya diturunkan. Saya pun lebih relax setelahnya," kata pesepak bola kelahiran Padang, Sumatera Barat, 14 Maret 1994 ini.
Menurut Teja, bermodalkan pikiran yang tenang itu, dirinya dapat tampil penuh percaya diri di pertandingan.
Bukan hanya itu, seiring dengan pengalaman sebagai pesepak bola, Teja mengaku mulai memahami menjaga ritme mental selama pertandingan yang berlangsung 90 menit.
"Saat harus menjalankan tugas (penalti), biasanya saya pasrah saja. Mengikuti hati nurani saja. Kalau ke kiri, ya saya ke kiri, kalau ke kanan ya saya ke kanan. Tapi saya juga mengantongi data-data kebiasaan tendangan dari striker," kata dia.
Ia mengatakan pada musim kompetisi 2018 ini, dirinya merasa jauh lebih matang jika dibandingkan sebelumnya. Jika sebelumnya, dirinya kerap tertekan di pertandingan, kini dia merasa sudah bisa mengendalikan situasi.
Keadaan ini berbeda jika dibandingkan saat mulai berseragam SFC musim kompetisi 2016-2017, Teja mengaku dirinya kerap terbeban atas hasil pertandingan yang tidak memuaskan. Teja yang memulai karir di SFC u-21 mulai dipercaya pelatih ketika itu untuk bertanding di level senior.
"Kadang sampai tidak bisa tidur, kini tidak lagi. Yang sudah, ya sudah. Apalagi pelatih Rahmad Darmawan pernah berkata ke saya, lakukan saja, jangan takut. Apa pun hasil pertandingan dia yang tanggung jawab. Karena ucapan itu, saya jadi lebih percaya diri dan yakin dalam menjalankan tugas," kata dia.
Kini Teja menjadi salah satu pemain tumpuan Sriwijaya FC. Ia yang menggagalkan tendangan penalti gelandang Madura United Zah Rahan ini, selalu menjadi pilihan pertama pelatih Rahmd Darmawan berada di bawah mistar gawang.
Di tengah penampilan gemilangnya itu, dirinya terus menyelipkan harapan untuk kembali dipercaya memperkuat Timnas karena sebelumnya sempat dipanggil meski sebatas menjadi kiper ketiga.
Teja yang diwawancarai di sela-sela konferensi pers menjelang pertandingan melawan PSM Makassar di Palembang, Kamis, dirinya berusaha bertanding tanpa beban dan mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat.
"Saya biasanya telepon keluarga, mulai dari orang tua, hingga abang minta didoakan. Biasanya, saya telepon satu jam sebelum bertanding yakni sesaat setelah pelatih mengumumkan bahwa saya diturunkan. Saya pun lebih relax setelahnya," kata pesepak bola kelahiran Padang, Sumatera Barat, 14 Maret 1994 ini.
Menurut Teja, bermodalkan pikiran yang tenang itu, dirinya dapat tampil penuh percaya diri di pertandingan.
Bukan hanya itu, seiring dengan pengalaman sebagai pesepak bola, Teja mengaku mulai memahami menjaga ritme mental selama pertandingan yang berlangsung 90 menit.
"Saat harus menjalankan tugas (penalti), biasanya saya pasrah saja. Mengikuti hati nurani saja. Kalau ke kiri, ya saya ke kiri, kalau ke kanan ya saya ke kanan. Tapi saya juga mengantongi data-data kebiasaan tendangan dari striker," kata dia.
Ia mengatakan pada musim kompetisi 2018 ini, dirinya merasa jauh lebih matang jika dibandingkan sebelumnya. Jika sebelumnya, dirinya kerap tertekan di pertandingan, kini dia merasa sudah bisa mengendalikan situasi.
Keadaan ini berbeda jika dibandingkan saat mulai berseragam SFC musim kompetisi 2016-2017, Teja mengaku dirinya kerap terbeban atas hasil pertandingan yang tidak memuaskan. Teja yang memulai karir di SFC u-21 mulai dipercaya pelatih ketika itu untuk bertanding di level senior.
"Kadang sampai tidak bisa tidur, kini tidak lagi. Yang sudah, ya sudah. Apalagi pelatih Rahmad Darmawan pernah berkata ke saya, lakukan saja, jangan takut. Apa pun hasil pertandingan dia yang tanggung jawab. Karena ucapan itu, saya jadi lebih percaya diri dan yakin dalam menjalankan tugas," kata dia.
Kini Teja menjadi salah satu pemain tumpuan Sriwijaya FC. Ia yang menggagalkan tendangan penalti gelandang Madura United Zah Rahan ini, selalu menjadi pilihan pertama pelatih Rahmd Darmawan berada di bawah mistar gawang.
Di tengah penampilan gemilangnya itu, dirinya terus menyelipkan harapan untuk kembali dipercaya memperkuat Timnas karena sebelumnya sempat dipanggil meski sebatas menjadi kiper ketiga.