Begini cara pemakaian pestisida

Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, memberikan pelatihan kepada para petani di wilayah itu terkait cara pemakaian pestisida atau obat berbahan kimia yang dipakai untuk memberantas hama pada tanaman.

"Karena jika tidak tahu cara pemakaian herbisida atau pestisida ini selain mengganggu hasil produksi tanaman juga berbahaya bagi petani itu sendiri," kata Kepala Dinas Pertanian Ogan Komering Ulu (OKU), Joni Saihu saat menggelar pelatihan cara penggunaan pestisida di Aula SMK Negeri 2 Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Jumat.

Dalam pelatihan yang diikuti sekitar 100 petani di OKU tersebut pihaknya mengingatkan agar jangan salah dalam pemakaian pestisida dalam memberantas hama pada tanaman.

Dia menjelaskan, cara pemakaian racun untuk membunuh hama pada tanaman ini? yaitu sebelum hendak menyemprot pestisida para para petani harus perhatikan mulai dari pestisidanya, dosisnya, waktunya dan caranya.

Cara meyemprot pestisida yang baik dan benar adalah pertama persiapkan tangkinya kemudian perhatikan sprayernya karena sprayer itu sendiri banyak macamnya ada yang lubangnya empat, satu lubang dan berlubang dua.

"Fungsi sprayer ini juga berbeda-beda. Kalau lubang satu khusus untuk nyemprot herbisida kalau lubang dua untuk tanaman sayur-sayuran dan lubang empat untuk tanaman padi," jelasnya.

Selain itu, kata dia, penggunaan pestisida juga harus sesuai mulai dari ukuran kapasitas, merk, maupun waktu pemakaian atau penggunaan saat disiramkan pada tanaman.

"Kalau saya perhatikan, masih banyak petani di OKU yang menyemprot tanaman sore hari. Seharusnya pemberian pestisida ini tepatnya diberikan pada pagi hari antara pukul 06.00-09.00 WIB," ungkapnya.

Akibat kesalahan dalam penggunaan pestisida tersebut, lanjut dia, sangat berbahaya sehingga diharuskan benar cara penggunaan maupun penyimpanannya.

"Apalagi saat ini sangat banyak produk pestisida dan herbisida di pasaran sehingga petani harus benar-benar paham dan tepat dalam pemakaiannya," tegasnya.

Dia berharap agar para petani di OKU khususnya peserta pelatihan tersebut dapat menyerap ilmu yang diajarkan dan dipraktekkan sehingga penggunaan dalam pestisida sesuai dengan aturan dalam membudidayakan pertanian ataupun perkebunan.

"Penggunaan pestisida terbatas wajib memiliki sertifikat untuk meningkatkan ketrampilan petani dan meminimalisir dampak negatif bagi pengguna maupun lingkungan sekitarnya," ujarnya.