WCC: Banyak permasalahan perempuan di Sumsel

id wcc,perempuan,masalah perempuan,hak asasi perempuan,pilgub,hari perempuan internasional

WCC: Banyak permasalahan perempuan di Sumsel

Acara membedah visi dan misi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan dalam rangka Hari Perempuan Internasional di Palembang, Kamis. (21/3) (ANTARA News Sumsel/Susilawati/I016/18)

Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Direktur Eksekutif WCC Palembang Yeni Roslaini Izi menyatakan hingga kini masih banyak permasalahan perempuan di Provinsi Sumatera Selatan,  baik permasalahan terkait dengan pendidikan, kebudayaan kesehatan, ekonomi, maupun akses perempuan terhadap keadilan dan lain sebagainya.

Yeni mengatakan pada acara membedah visi dan misi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional di Palembang, Kamis.

Menurut dia, bila melihat sebenarnya visi misi yang sudah disampaikan oleh para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumsel 2018-2023 itu tidak ada satupun sebenarnya yang secara spesifik mengangkat isu perempuan.

"Padahal kita ketahui bahwa permasalahan perempuan di Provinsi Sumatera Selatan cukup banyak baik itu permasalahan terkait dengan apa pendidikan, kebudayaan, kesehatan ekonomi, akses perempuan kepada keadilan dan lain sebagainya," katanya.

Akan tetapi tidak ada yang secara spesifik secara khusus itu mengangkat isu perempuan.

"Kemudian kita lihat lagi kepada apa programnya beberapa yang sudah ada perubahan itupun juga sedemikian sehingga kita mencoba melihat membedah ini bersama-sama. Jadi, organisasi perempuan yang lain dan juga kelompok-kelompok kepentingan yang lain itu apakah melihat hal yang sama," ujarnya.

Ternyata melihat hal yang sama. Dia ingin mengajak para pihak ini untuk membuat rekomendasi yang nanti disampaikan kepada empat pasangan calon itu sehingga bisa mengagendakan ini nanti siapapun yang terpilih.

"Kami harapkan itu bisa menjadikan rekomendasi-rekomendasi ini menjadi keturunan program kerja mereka nanti ketika mereka akan menjadi kepala daerah provinsi Sumatera Selatan," tuturnya.

Ia menyampaikan, itulah kekhawatiran kalau di dalam visi misi saja tidak menjawab persoalan nanti. "Bgaimana dalam pelaksanaan, padahal tadi persoalan perempuan ini persoalan yang seksi, karena banyak peran perempuan itu penting sebenarnya dalam pembangunan," katanya.

Kekerasan terhadap perempuan itu tinggi sekali di Sumatera Selatan, katanya tanpa merinci jumlah kasus dimaksud.