Palembang (ANTARA) - Aktivis pusat pembelaan hak-hak perempuan Women`s Crisis Centre (WCC) Palembang mengingatkan kaum perempuan agar selektif menjalin pertemanan, terutama dengan lawan jenis atau laki-laki, di media sosial (medsos).
"Perempuan perlu selektif berteman dengan laki-laki di medsos, karena jika sampai salah menjalin hubungan pertemanan, bisa menjadi korban tindak kekerasan dan pelecehan seksual," kata Direktur Eksekutif WCC Palembang Yeni Roslaini Izi di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa.
Menurut dia, cukup banyak perempuan menjadi korban penipuan, pelecehan seksual dan tindak kekerasan dari teman laki-laki yang dikenalnya melalui medsos.
Dalam beberapa bulan terakhir pihaknya menerima puluhan pengaduan perempuan yang menjadi korban laki-laki kenalan dari media sosial.
Perempuan pengguna medsos, kata dia, cukup banyak menjadi korban penipuan, tindak kekerasan, pelecehan seksual, bahkan pemerkosaan dari teman yang dijalin dari medsos. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan dengan jumlah korban yang lebih banyak.
Dengan imbauan itu dia berharap bisa meningkatkan kewaspadaan perempuan pengguna medsos, sehingga mereka tidak mudah percaya dengan kenalan yang dijalin melalui dunia maya itu.
"Laki-laki kenalan melalui medsos, menurut penjelasan korban yang melapor ke WCC, awalnya bersikap baik, ketika pertemanan dilanjutkan di dunia nyata sikapnya berubah menjadi orang yang jahat," ujar Yeni.
Berita Terkait
Juan Jesus dongkol dengan keputusan FIGC terkait rasisme
Kamis, 28 Maret 2024 11:38 Wib
Karena sakit hati, pencari kepiting di bunuh
Kamis, 28 Maret 2024 11:37 Wib
Artis Cinta Laura berusaha tetap produktif selama Ramadhan
Kamis, 28 Maret 2024 11:34 Wib
Edtech Cakap: Gen Z paling masif adopsi slang bahasa Inggris
Kamis, 28 Maret 2024 11:25 Wib
Waspadai atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan
Kamis, 28 Maret 2024 11:19 Wib
"Carbon capture storage" berpeluang jadi bisnis baru
Kamis, 28 Maret 2024 11:18 Wib
Gus Kikin nilai sisi edukasi film horor sangat kurang
Kamis, 28 Maret 2024 11:04 Wib
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib