BMKG imbau masyarakat Sumsel waspadai angin langkisau

id bmkg, angin langkisau,puting beliung, wasdapai angin langkisau,masyarakat waspadai angin langkisau, angin, bmkg imbau masyarakat

BMKG imbau masyarakat Sumsel waspadai angin langkisau

BMKG (ANTARA News Sumsel/BMKG)

Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat di Sumatera Selatan agar mewaspadai kemungkinan terjadinya angin langkisau yang beberapa pekan terakhir melanda sejumlah daerah dalam provinsi setempat.

"Angin kencang disertai turunnya hujan berpeluang terjadi di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini. Kondisi ini perlu diwaspadai agar bisa diminimalkan kerugian masyarakat," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo di Palembang, Senin.

Menurut dia, menghadapi musim peralihan (pancaroba) dari musim hujan ke kemarau, selain tetap perlu mewaspadai banjir dan tanah longsor, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan dari ancaman bencana angin langkisau atau puting beliung.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat terjadinya hujan disertai angin langkisau, diperlukan kewaspadaan yang tinggi dengan menghindari berada di sekitar benda-benda atau pohon yang diperkirakan gampang roboh

Cuaca ekstrem tersebut diprediksi terjadi hingga April 2018. Kondisi ini perlu diwaspadai sehingga tidak menimbulkan masalah di dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat, katanya.

Dia menjelaskan, kondisi cuaca ekstrem itu diprediksi akan terus terjadi khususnya di sebagian wilayah Sumsel bagian barat seperti

Kota Palembang, Pagaralam, Lubuklinggau, Muratara, Lahat, Musi Banyuasin, Banyuasin, OKU Selatan dan sebagian wilayah Ogan Komering Ilir.

Potensi cuaca ekstrem di beberapa daerah yang memiliki topografi berbeda itu, bisa menimbulkan dan menciptakan terjadinya berbagai ancaman bencana tersebut.

Awan di langit yang awalnya normal akibat perbedaan tekanan udara yang cukup tinggi di setiap wilayah Sumsel, dalam kondisi sekarang ini bisa saja tiba-ba berubah menjadi awan gelap dan rendah sehingga menciptakan angin kencang dan gumpalan awan kumulonimbus disertai petir.

Tumpukan awan badai atau awan kumulonimbus itu berperan besar dalam pembentukan cuaca ekstrem di darat dan di laut karena bisa menimbulkan hujan badai, gelombang tinggi, dan angin langkisau, serta dapat membahayakan penerbangan, kata Nandang.