Mukomuko (ANTARA News Sumsel) - Pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan nelayan setempat harus punya niat untuk mengganti pukat "trawl" sehingga tidak terus ketergantungan dengan alat tangkap yang merusak lingkungan tersebut.
"kita ingin ada niat dari nelayan untuk menggantinya, walaupun secara beransur-ansur," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Edy Apriyanto di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu karena hingga kini masih ada sebagian nelayan setempat masih tetap menggunakan pukat "trawl" untuk menangkap ikan di perairan laut di daerah itu.
Ia mengatakan, pemerintah daerah setempat tetap memberikan pengertian kepada nelayan terkait larangan menggunakan "trawl" untuk menangkap ikan di perairan laut di daerah itu.
"Acuannya jelas dan aturan terkait larangan menggunakan pukat 'trawl' belum dicabut," ujarnya.
Ia mengatakan, kalau sudah sering diingatkan dan diberikan pengertian, maka langkah selanjutnya adalah penindakan.
"Yang melakukan penindakan bukan dinas ini, tetapi aparat penegak hukum dan Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi setempat. Kami hanya mendampingi saja," ujarnya.
Sebelum ada tindakan dari aparat penegak hukum, ia mengatakan, sebaiknya nelayan setempat mulai dari sekarang mengganti pukat "trawl" dengan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan.
Sementara ini, dia mengatakan, pemerintah daerah setempat keterbatasan anggaran untuk membeli alat tangkap ikan untuk mengganti pukat "trawl" milik nelayan setempat.
"Kita membutuhkan dana besar untuk membeli alat tangkap ikan untuk seluruh nelayan yang menggunakan pukat 'trawl'," ujarnya.
(T.KR-FTO/S. Muryono)
Berita Terkait
Basarnas Palembang lakukan pencarian bocah tenggelam di Sungai Kikim Lahat
Selasa, 16 April 2024 1:20 Wib
Tim gabungan evakuasi korban tertimbun longsor di Ciparigi dan Sempur
Senin, 25 Maret 2024 10:21 Wib
Kronologis 7 penumpang ketinting hilang di laur, keluarga sempat larang melaut malam
Jumat, 22 Maret 2024 4:05 Wib
Penghormatan kepada keluarga, pencarian korban banjir longsor Pesisir Selatan diperpanjang
Jumat, 15 Maret 2024 11:33 Wib
Operasi pencarian korban bencana di Pesisir Selatan Sumbar diperpanjang
Rabu, 13 Maret 2024 21:29 Wib
Aplikasi WhatsApp hadirkan fitur pencarian pesan berdasarkan tanggal
Kamis, 29 Februari 2024 12:18 Wib
Cuaca jadi penentu pencarian helikopter hilang di Halmahera
Rabu, 21 Februari 2024 9:14 Wib
OJK dorong pencarian skema baru pembiayaa kelapa sawit di Sumsel
Selasa, 30 Januari 2024 12:36 Wib