Jaksa Agung dan durian

id jaksa agung, HM Prasetyo, duren, buah durian, saat membeli duren, kisah duren, pembeli durian

Jaksa Agung dan durian

Jaksa Agung HM Prasetyo (ANTARA /Yudhi Mahatma)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Jaksa Agung HM Prasetyo saat menjabat sebagai Asisten Intelijen (Asintel) Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat di tahun 90-an memiliki kisah tersendiri dengan buah durian.

"Saya waktu menjabat sebagai Asintel Kejati Sumbar punya langganan tempat jualan es durian, rasa enaknya bahkan saya kecanduan," katanya saat penutupan Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI di Badiklat Kejaksaan, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat.

Keunikan di tempat langganannya itu, persediaan buah durian khas Sumbar tidak mengenal musim, selalu tersedia memenuhi selera keinginannya.

Kemudian selepas dia tidak menjabat lagi sebagai Asintel Kejati Sumbar, bapak tiga anak kelahiran Jawa Timur, 9 Mei 1947 itu kembali ke tempat langganannya dan kaget melihat warung es durian yang biasa dibeli sudah ada pesaingnya, yakni di seberang jalan.

Kekagetan mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM Pidum) itu bertambah lagi, karena warung langganannya sudah memasang plang nama dan bersaing dalam penggunaan merek dagangnya itu. "Warung itu beda dengan dulu, dulu tidak pake nama warung sekarang pake nama warung," katanya.

Penggunaan nama warungnya juga saling bersaing dan unik. "Warung yang langganan saya warung lama menggunakan nama 'Iko nan lamo' (bahasa Minang: Ini warung yang lama)," katanya.

Warung saingannya pun yang tepat berada di pinggir jalan atau warung baru, tidak mau kalah soal merek warungnya. Warung itu menggunakan merek "Iko nan ganti nyo" (Ini warung penggantinya). Kedua warung itu, kata dia, sama-sama enak. "Tapi saya suka kunjungi warung Iko nan Lamo," katanya.

Mungkin maksud orang nomor satu di Korps Adhyaksa adalah dalam dunia usaha bersaing adalah hal yang wajar, namun bersainglah secara sehat. Kisah ikon "Iko nan ganti nyo" dan "Iko nan lamo" pun menjadi hiburan tersendiri bagi peserta Rakernas Kejaksaan RI yang diikuti oleh 200 peserta dari Selasa (12/12) sampai Jumat (15/12) itu.