Pariwisata NTT tumbuh pesat

id pariwisata, wisata, ntt, nusa tenggara timur, flores, jokowi

Pariwisata NTT tumbuh pesat

Hamparan pasir putih dan laut biru di kawasan wisata di Pulau Rote, NTT, Rabu (2/3). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Kupang (ANTARA Sumsel) - Pemerhati masalah pariwisata Mathias Beeh mengatakan sektor pariwisata di Nusa Tenggara Timur saat ini menjadi andalan dalam upaya mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD), karena mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dalam masa pemerintahan Jokowi-JK.

"Ada banyak hal yang dilakukan selama tiga tahun masa pemerintahan Jokowi-JK, seperti membebaskan biaya visa masuk ke Indonesia bagi sejumlah negara untuk mendorong bertumbuhan pariwisata di dalam negeri, termasuk juga NTT," katanya di Kupang, Sabtu.

Ia mengatakan kebijakan pemerintahan Jokowi-JK tersebut telah membawa arus pertumbuhan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebesar 10,7 persen hingga Oktober 2017, dan merupakan tertinggi di Asia-Pasifik.

Dalam tingkat Asia-Pasifik, misalnya, kata Beeh, Indonesia justru meraih predikat Destinasi Wisata Terbaik 2017 dalam ajang penghargaan bergengsi Travel Awards, menggeser dominasi Thailand sebagai juara tahun 2016.

Indonesia, kata dia, layak mendapat penghargaan tersebut sebagai daerah tujuan wisata tertinggi di kawasan Asia-Pasifik, karena memiliki kekayaan alam, budaya, kuliner, keindahan alam bawah laut serta didukung pula dengan keramahtamahan masyarakatnya.

Dari sisi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, kata Beeh, Thailand pada tahun 2016 lalu berhasil mendatangkan 36 juta wisman, sementara Indonesia masih berada di angka 12 juta.

Namun dengan penghargaan tersebut, menjadi sesuatu momentum bahwa Indonesia juga menjadi salah satu pilihan wisatawan dunia yang patut dikunjungi setelah Komodo dinobatkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia (New7 Wonders).

Ia mengatakan pesona pariwisata di Nusa Tenggara Timur ini, telah mendorong Wali Kota Binjai untuk melakukan studi banding tentang perkembangan pariwisata di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.

"Ini sebagai pertanda bahwa pariwisata di NTT juga tidak kalah menariknya dengan Bali atau NTB. Kita hanya kalah dipromosi. Kalau promosi terus ditingkatkan maka pariwisata di NTT akan naik ke level yang lebih tinggi lagi," ujarnya.

Menurut rencana wisatawan mancanegara asal Jerman akan berkunjung ke NTT pada 2018 sebanyak 350 orang, lalu bergabung dengan 5.000 wisatawan asal Polandia yang sudah masuk ke Pulau Flores.

Diperkirakan arus pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia akan naik sekitar 10,3 persen, sedangkan pertumbuhan pariwisata di ASEAN sekitar 5,1 persen, dan dunia sekitar 4,4 persen.