Jangan pegang benda pengantar arus ketika petir

id petir, aliran listrik, bmkg, pengantar arus, kena setrum

Jangan pegang benda pengantar arus ketika petir

Ilustrasi - Petir (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Banda Aceh (ANTARA Sumsel) - BMKG Aceh mengisyaratkan warga agar jangan memegang benda pengantar arus ketika ada petir dan kilat sewaktu cuaca mendung, menyusul adanya korban tewas diduga akibat kena setrum pada jaringaan listrik di wilayah itu.

"Baik sebelum atau ketika sedang hujan turun, tak boleh seorang warga memegang tiang listrik," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang Zakaria di Aceh Besar, Senin.

Pernyataan ini diberikan dia, terkait tewasnya seorang wanita bernama Suriyah (49), akibat kena setrum tiang listrik saat hujan deras di Jalan Percetakan Negara II, Johar Baru, Jakarta, Rabu, (27/9).

Tak cuma tiang listrik, lanjutnya tetapi tiang telepon, pagar kawat, atau sejenisnya yang dapat menghantar arus listrik dan membahayakan bagi keselamatan jiwa seseorang.

Selain itu, jelas dia seseorang tidak boleh bermain atau bekerja di air seperti sawah, sungai, danau, dan tambak karena air sebagai penghantar arus listrik yang baik.  

"Jika cuaca buruk, jangan berteduh di bawah benda yang berdiri sendiri seperti di lapangan, pohon menjulang tinggi, atau tiaang pemancar bekas. Lazim tejadi tiang pemancar tak lagi dilengkapi anti petir," katanya.

Pada awal Oktober tahun ini, sebagian besar wilayah di Aceh sudah memasuki musim hujan. Kecuali di Aceh bagian Barat-Selatan merupakan daerah tidak kenal musim.  

"Bila terjadi banjir, maka perlu diperhatikan adalah matikan meteran di rumah terlebih dulu untuk daerah yang bisa mengalami banjir di atas 1,24 meter," kata Zakaria.

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir pekan lalu belum mengetahui penyebab tewasnya Suriyah, dalam kondisi meninggal diduga akibat tersengat  setrum pada tiang listrik ketika hujan deras.

Kepolisian setempat menemukan wanita paruh baya tersebut dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Posisi Suriyah tertelentang dengan badan masih menempel di kabel listrik milik PLN.