Lomba panjat pohon pisang meriahkan HUT RI

id pohon pisang, 17 agustus, manjat, 17 an, hadiah, lomba

Lomba panjat pohon pisang meriahkan HUT RI

Ilustrasi- Acara HUT RI. (Antarasumsel.com/Feny Selly/Aw)

Jambi (ANTARA Sumsel) - Sejumlah warga di kawasan Solok Sipin Kota Jambi memeriahkan HUT ke-72 Republik Indonesia dengan aksi panjat pohon pisang yang digelar salah satu hotel bintang lima di kawasan itu, Kamis.

"Aksi panjat pohon pisang cukup unik, namun tak kalah meriah dan serunya dengan aksi panjat pinang. Permainanya sama siapa yang bisa mencapai puncak maka hadiahnya bisa mereka ambil," kata salah seorang panitia penyelenggara.

Kegiatan hiburan rakyat itu cukup heboh dan menarik perhatian warga dan pengendara yang melintas di Jalan Soemantri Brojonegoro itu. Anak-anak dan dewasa sama-sama berjuang untuk mencapai puncak tempat tersimpan sejumlah hadiah.

Aksi panjat pohon pisang tidak beda dengan panjat pinang yang juga menyediakan hadiah di puncak panjatan. Hadiah ditempatkan atau diikat bergelantungan di bambu yang dibuat melingkar.

Bedanya bila panjat pinang tiang panjatannya dibuat dari pohon pinang dengan ketinggian bisa mencapai 10 meter, panjat pohon pisang tingginya hanya enam meter. Bagian kiri dan kanan disangga dengan menggunakan rangka besi yang biasa digunakan untuk proyek bangunan.

Namun perjuangan memanjat pohon pisang tak kalah beratnya. Pohon pisang yang digantung dengan bagian pangkal di atas sedangkan bagian atasnya menghadap ke bawah, menjadikan pemanjat kesulitan karena bagian pohon itu lancip. selain itu tekstur pohon pisang juga sangat licin.

Selain itu, pohon pisang tidak menyentuh tanah melainkan tergantung-gantung sehingga menyulitkan pemanjat. Terlebih bagian lantai tempat berlomba penuh dengan percikan air.

"Lebih pendek dari panjat pinang, tapi licinnya minta ampun," kata salah seorang pemuda peserta lomba.

Meski demikian, warga tidak mau menyerah dan silih berganti naik ke atas pohon pisang tanga saling bantu atau saling angkat seperti dalam permainan panjat pinang.

"Yang pandai manjat sekalipun belum tentu  bisa  sampai di puncak," kata Herman, warga yang memilih duduk menonton lomba itu.