Dinas Pertanian perbanyak wilayah kampung cabai

id cabai, kampung cabai

Dinas Pertanian perbanyak wilayah kampung cabai

Pemkot perbanyak kampung cabai di Kota Palembang (Antarasumsel.com/Aziz Munajar/17)

Palembang (Antarasumsel.com) - Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Palembang memperbanyak wilayah kampung cabai dari sebelumnya hanya dua kelurahan menjadi enam kelurahan.

"Tahun 2016 baru dua kelurahan yang menjadi titik kampung cabai yakni Keramasan dan Ogan Baru, tahun ini kami tambah lagi menjadi enam keluarahan yaitu 20 Ilir, Pahlawan, 30 Ilir, Sukamaju, Sako serta Bukit Baru," kata kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) setempat, Harrey Hadi di Palembang, Jumat.

Kampung cabai merupakan program DPPKP bersama Bank Indonesia yang diinisiasi dua tahun lalu untuk menjaga inflasi dimana terjadi ketidakseimbangan antara stok cabai di pasar dan permintaan masyarakat.

Menurutnya Kota Palembang dengan lahan sempitnya masih memiliki potensi pertanian yang baik khusunya cabai dengan menggunakan media polibag, sehingga masyarakat bisa memetik cabainya sendiri tanpa harus membeli di pasar, sehingga efeknya stok tetap terjaga.

Ia menjelaskan, cabai merupakan salah satu komoditas pemicu inflasi terbesar yang menyebabkan harga melambung tinggi di luar produk bawang merah, ayam, daging dan rokok.

Pihaknya sendiri akan mendistribusikan 10.000 polibag tanaman cabai merah keriting dan cabai burung kepada 2.000 kepala keluarga miskin di enam kelurahan tersebut, dan jumlah itu naik dari tahun lalu hanya 5.000 polibag.

"Asumsinya kalau satu polibag menghasilkan 1,3 kilogram, maka dari 10.000 polibag bisa dapat 1.300 kg, sudah lumayan untuk tidak menambah beban stok di pasar, artinya bisa membantu menjaga inflasi," ujar Harrey.

Saat ini pihaknya tengah gencar mensosialisasikan program kampung cabai dengan pelatihan-pelatihan, selain itu selama proses tumbuhnya cabai masyarakat tetap didampingi oleh tim penyuluh lapangan DPPKP.

Untuk sumber dana pada tahun ini menggunakan APBD, berbeda dari tahun lalu yang memanfaatkan dana tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) Bank Indonesia.