Pedagang anyaman kekurangan pasokan

id anyaman bambu, pedagang, kurang pasokan, peralatan dapur

Pedagang anyaman kekurangan pasokan

Ilustrasi (ANTARA FOTO)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pedagang peralatan dapur yang terbuat dari bahan anyaman bambu di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang, Sumatera Selatan akhir-akhir ini mengalami kekurangan pasokan barang dagangan tersebut.

Barang dagangan dari anyaman bambu seperti tempat nasi, tempat bumbu dapur, penutup hidangan dan berbagai bentuk peralatan dapur lainnya beberapa bulan terakhir pasokannya tidak sebanyak seperti biasanya, kata Soleh salah seorang pedagang di pasar Cinde Palembang, Selasa.

Menurut dia, selama ini biasanya dua hingga tiga kali dalam sebulan mendapat kiriman barang dari pengrajin di Pulau Jawa, namun kini kiriman barang anyaman itu hanya satu kali dalam sebulan.

Berkurangnya pasokan barang dagangan tersebut akhir-akhir ini, karena  pengrajin yang biasa membuat peralatan anyaman banyak yang beralih profesi menekuni pekerjaan lain.

"Pengrajin peralatan anyaman sekarang ini banyak yang menjadi buruh pabrik atau pekerja kantoran, dan banyak juga yang sudah tua sementara jarang sekali pemudanya mau meneruskan usaha kerajinan anyaman karena tidak menjanjikan penghasilan yang bagus sehingga jumlah produksinya terus menurun," ujar dia.           
Dia menjelaskan, peralatan dapur yang terbuat dari anyaman sulit bertahan di zaman modern ini karena banyak muncul peralatan dapur yang terbuat dari plastik dan besi stenlis yang bentuk jauh lebih bagus dan harganya relatif murah.

Harga peralatan dapur dari plastik dan besi stenlis itu relatif lebih murah dari bahan yang terbuat dari anyaman, sehingga pengrajin sulit menjual hasil kerajinannya dengan harga yang wajar.

Peralatan dapur yang dihasilkan oleh para pengrajin anyaman jika dijual dengan harga tinggi sulit terjual sementara jika harganya murah tidak bisa dijadikan andalan sumber pendapatan keluarga.

Kondisi tersebut kemungkinan membuat jumlah perajin anyaman terus berkurang dan jika terus berlangsung dikhawatirkan beberapa tahun ke depan tidak ada lagi yang mau menekuni usaha kerajinan anyaman itu, ujar pedagang itu pula.