Surabaya (ANTARA Sumsel) - "House of Sampoerna (HoS)" atau Gedung Sampoerna memamerkan gedung bioskop yang pernah ada di museum gedung itu untuk memperingati 99 tahun berdirinya Sampoerna dan sembilan tahun beroperasinya HoS di Surabaya.
"Dulu, gedung yang kini dijadikan museum 'Hos' itu memang merupakan gedung bioskop, karena itu kami kembalikan fungsinya dan kami akan memutar dua film tahun 1950-an di gedung itu," kata manajer 'HoS' Ina Silas di Surabaya, Selasa.
Ia menjelaskan, HUT ke-99 Sampoerna yang bertepatan dengan 27 Agustus 2012 itu akan diperingati dengan "perajaan" (perayaan dalam ejaan tempo dulu) keunggulan-keunggulan "HoS" yang meliputi museum, "shop", galeri seni, dan "cafe" pada Agustus hingga Desember.
"Perayaan museum akan mengubah gedung museum menjadi gedung 'Sampoerna Theater' seperti saat dibeli pendiri Sampoerna Liem Seeng Tee pada 1932 dan dijadikan gedung teater atau pertunjukan pada tahun 1933. Perjalanan kilas balik gedung itu dipamerkan sejak 9 Agustus hingga 9 September," katanya.
Bahkan, gedung yang bermotto "Theater Luas Hawa Tjukup" dengan kapasitas 1.000 penonton itu akan memutar kembali dua film yakni "Son of Ali Baba" pada 11 Agustus 2012 dan "Niagara" pada 8 September 2012. Film "Niagara" yang diproduksi tahun 1952 itu dibintangi Marlyn Monroe.
"Sampoerna Theater yang merupakan gedung bioskop terbesar pada tahun 1930-1960 itu pernah dikunjungi komedian Charlie Chaplin pada tahun 1935. Saat itu, komedian itu datang ke Surabaya dan mengunjungi Hotel Mojopahit dan Sampoerna Theater. Sayang sekali, kami tidak memiliki dokumentasinya, tapi ada cerita dari saksi mata pada saat itu," katanya.
Di gedung "teater" itu juga akan ditampilkan piringan hitam dari pertunjukan atau teater yang pernah main di gedung itu, di antaranya Roro Mendoet I, Lelutjon, ketoprak 'Darmo Tjarito', Pandji Sumirang, Lenggang Djakarta, dan sebagainya.
Untuk "perayaan" di galeri seni, pihaknya memamerkan 99 foto hasil bidikan anggota Sampoerna Photograpic Club (SPC) yang jumlahnya mencapai ratusan pencinta fotografi dan tersebar pada pabrik-pabrik Sampoerna se-Indonesia. Pameran foto dilaksanakan pada 5 Agustus hingga 9 September.
"Lain halnya dengan 'perayaan' di shop yang akan menampilkan benda-benda cenderamata Sampoerna yang mengandung filosofi 'Tiga Tangan' dari pendiri Sampoerna yakni produsen, distributor, dan konsumen. Logo dan filosofi yang dipamerkan pada Agustus-Desember itu ada dalam bentuk kaos, cangkir, dan sebagainya," katanya.
Untuk "perayaan" di "cafe" akan menampilkan tradisi dan warisan kuliner di masa lalu yang mencerminkan perpaduan Tionghoa, Arab, dan Jawa di kawasan Surabaya Utara.
"Karena itu, kuliner yang ditampilkan pada Agustus-Desember dan sebagian sudah langka antara lain nasi goreng kambing, steak lidah, garang asem ayam, osik iga bakar, teh herbal, kopi rempah, kunyit asem seger," katanya.
(ANT/E011/I007)
