Durian lokal banjiri pasar Lubuklinggau

id durian, durian lokal banjiri pasar lubuk linggau

Durian lokal banjiri pasar Lubuklinggau

Ilustrasi - Pedagang membersihkan buah durian (FOTO ANTARA)

....Ini durian dari kebun sendiri dan setiap tahun kami ambil dan jual sendiri, nanti kalau buahnya sudah banjir dan yang jualan sudah banyak paling buahnya dibuat tempoyak atau lempok....

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Buah durian lokal dari sejumlah kelurahan di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan sejak sepekan terakhir "membanjiri" pasar di daerah itu.

"Buah durian sekarang sudah banyak yang masak dan hampir setiap kelurahan. Kalau masaknya serentak bisa membanjiri pasaran di sini," kata Herman (43), seorang pedagang buah di depan pekantoran Pemkab Musi Rawas di Kelurahan Taba Pingin, Selasa.

Durian yang dijual para pedagang di daerah itu, kata dia, saat ini kebanyakan berasal dari Kecamatan Lubuklinggau Selatan II dan Kecamatan Muarabeliti, Kabupaten Musi Rawas.

Durian dengan berbagai ukuran ini merupakan jenis lokal terdiri atas durian perahu dan tembaga. Untuk durian perahu bentuknya besar lonjong, sedangkan jenis durian tembaga bentuknya agak kecil bulat namun rasanya sangat manis.

Harga jual durian yang beraroma harum ini, untuk ukuran besar Rp20.000 hingga Rp30.000,- per buah, sedangkan ukuran kecil dan sedang Rp10.000 hingga Rp15.000 per buah.

Sementara itu, menurut pedagang buah durian lainnya yang berada di Jalan Depati Said Kelurahan Talangrejo, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Saman (50) para pedagang durian di kawasan itu kebanyakan petani durian. Kebun mereka berada di kawasan Bukit Sulap yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi mereka berdagang.

"Ini durian dari kebun sendiri dan setiap tahun kami ambil dan jual sendiri, nanti kalau buahnya sudah banjir dan yang jualan sudah banyak paling buahnya dibuat tempoyak atau lempok," katanya.

Buah durian miliknya, kata Saman, berjumlah sekitar 75 batang. Tanaman ini mereka tanam di samping tanaman kopi yang merupakan tanaman turun-temurun dari nenek moyang mereka dulu.

Pantauan di lapangan selain di kawasan perkantor Pemkab Musi Rawas di Kelurahan Taba Pingin, para pedagang buah ini juga terlihat di depan stasiun KA Lubuklinggau, kawasan Jalan Sudirman, Pasar Inpres, Pasar Satelit, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, akibatnya sejumlah lokasi ini dipadati warga dan pembeli maupun kendaraan roda dua maupun empat. (NMD)