Baturaja (ANTARA) - Warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan diminta waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi di Baturaja, Sabtu, mengatakan bahwa berdasarkan peringatan dini dari BMKG kabupaten setempat berpotensi dilanda hujan lebat selama dua hari ke depan.
"BMKG merilis sejumlah wilayah di Sumsel, termasuk Kabupaten OKU berada di level waspada cuaca ekstrem di mana diprediksi akan terjadi hujan lebat pada periode 3-4 November 2024," katanya.
Adapun dampak yang dikhawatirkan akibat cuaca ekstrem tersebut seperti jalanan basah, licin atau jarak pandang berkurang, dan banjir menggenangi sebagian jalanan serta pemukiman penduduk di wilayah itu.
"Masyarakat harus tetap waspada, namun jangan terlalu panik berlebihan," ujarnya.
Sebagai upaya pencegahan, kata dia, pihaknya melakukan monitoring untuk melakukan pemetaan di sejumlah wilayah di Kabupaten OKU yang berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor.
Berdasarkan hasil pemetaan terdapat 11 kecamatan yang rawan bencana banjir dan tanah longsor meliputi Muara Jaya, Pengandonan, Ulu Ogan, Lengkiti, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya, dan Lubuk Raja.
BPBD OKU juga meningkatkan pemantauan cuaca dan rutin memantau debit air Sungai Ogan agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.
"Termasuk juga kami mengaktifkan kembali posko penanggulangan bencana di daerah rawan banjir dan tanah longsor di Kabupaten OKU," ujar dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi di Baturaja, Sabtu, mengatakan bahwa berdasarkan peringatan dini dari BMKG kabupaten setempat berpotensi dilanda hujan lebat selama dua hari ke depan.
"BMKG merilis sejumlah wilayah di Sumsel, termasuk Kabupaten OKU berada di level waspada cuaca ekstrem di mana diprediksi akan terjadi hujan lebat pada periode 3-4 November 2024," katanya.
Adapun dampak yang dikhawatirkan akibat cuaca ekstrem tersebut seperti jalanan basah, licin atau jarak pandang berkurang, dan banjir menggenangi sebagian jalanan serta pemukiman penduduk di wilayah itu.
"Masyarakat harus tetap waspada, namun jangan terlalu panik berlebihan," ujarnya.
Sebagai upaya pencegahan, kata dia, pihaknya melakukan monitoring untuk melakukan pemetaan di sejumlah wilayah di Kabupaten OKU yang berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor.
Berdasarkan hasil pemetaan terdapat 11 kecamatan yang rawan bencana banjir dan tanah longsor meliputi Muara Jaya, Pengandonan, Ulu Ogan, Lengkiti, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya, dan Lubuk Raja.
BPBD OKU juga meningkatkan pemantauan cuaca dan rutin memantau debit air Sungai Ogan agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.
"Termasuk juga kami mengaktifkan kembali posko penanggulangan bencana di daerah rawan banjir dan tanah longsor di Kabupaten OKU," ujar dia.