Cuaca ekstrem berpotensi timbulkan bahaya, Kapolres OKU ingatkan warga waspada

id Cuaca ekstrem, penanggulangan bencana, banjir dan longsor, Polres OKU, BPBD OKU

Cuaca ekstrem berpotensi timbulkan bahaya, Kapolres OKU ingatkan warga waspada

Banjir melanda kawasan RS Bungur, Kabupaten OKU pada Minggu (6/4/2025). (ANTARA/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, AKBP Endro Aribowo mengingatkan masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

"Apalagi OKU merupakan salah satu kabupaten di Sumsel yang rawan terjadi bencana alam saat musim hujan," kata Kapolres Endro di Baturaja, Kabupaten OKU, Selasa.

Dia mengatakan, perubahan cuaca ekstrem sejak beberapa hari terakhir dapat berdampak pada kondisi lingkungan, seperti meningkatnya potensi banjir, tanah longsor, dan jalan licin yang berisiko menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi musim penghujan agar bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa.

Masyarakat pun diingatkan untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum bepergian, terutama pada kondisi jalan yang basah dan licin.

"Ada beberapa titik ruas jalan rawan kecelakaan yang sudah kami pasang rambu-rambu peringatan dini agar para pengendara lebih berhati-hati saat melintas, terutama saat turun hujan," ujarnya.

Kapolres juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan kondisi di lingkungan masing-masing agar ketika terjadi bencana alam dapat segera direspon dengan cepat dan tepat oleh seluruh pihak terkait di wilayah setempat.

"Kami juga meningkatkan koordinasi dengan Satgas Bansor dalam upaya penanggulangan bencana alam sedini mungkin," ujarnya.

Sementara, Kepala BPBD OKU Januar Efendi secara terpisah menambahkan sejauh ini terdapat 11 kecamatan di wilayah setempat yang dipetakan rawan banjir dan tanah longsor saat musim hujan.

Januar mengemukakan, 11 kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Muara Jaya, Ulu Ogan, Pengandonan, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Peninjauan, Lengkiti, Kedaton Peninjauan Raya, dan Lubuk Raja.

Menurutnya, daerah-daerah ini dipetakan rawan bencana karena letak geografisnya berada di lereng bukit dan dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan.

"Pada periode Januari-Maret 2025 saja terjadi sekitar tujuh kali bencana banjir dan tanah longsor di OKU," kata Januar.

Terkait hal itu, lanjut dia, pihaknya mendirikan posko penanggulangan bencana lengkap dengan peralatan memadai agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.