Palembang, Sumsel (ANTARA) - Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) Condro Kirono memastikan Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Plaju), Palembang, Sumatera Selatan, terus memasok ketahanan energi nasional.
"Kesiapan Kilang Plaju dalam upaya mendukung ketahanan energi nasional, selalu diikuti implementasi aspek health, safety, security & environment (HSSE) di lapangan," kata Condro Kirono dalam lawatannya ke Kilang Plaju, Palembang, Senin.
Dalam kesempatan itu, Condro menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap semangat dan optimisme yang ditunjukkan oleh seluruh jajaran manajemen dan pekerja kilang.
"Aura di RU III benar-benar berbeda, penuh semangat dan optimisme. Saya sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan," ujarnya.
Terkait HSSE, dia menekankan pentingnya mematuhi standard operating procedure (SOP) dan selalu melakukan pemetaan potensi yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja.
Hubungan baik dengan warga sekitar perusahaan pun harus terus dijaga dan diberikan edukasi berkala terkait aspek HSSE di kilang.
"Kilang RU III yang telah mengelola HSSE dengan baik, tentu SOP HSSE harus dipastikan berjalan dengan benar, potensi-potensi yang bisa menyebabkan kecelakaan harus benar-benar dipetakan, pemeliharaan terhadap aset kilang dan pipa juga harus diperhatikan," jelas Condro.
Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Prayitno, dalam kunjungan itu, memastikan manajemen KPI dan Refinery Unit III akan menjaga operasional Kilang Plaju sebagai pilar utama energi di wilayah lima provinsi Sumatera Bagian Selatan.
"Kilang Plaju yang telah berhasil dijaga dengan baik, harus dipastikan agar terus menjadi penopang utama kebutuhan energi di Sumbagsel," ungkap Prayitno.
Lebih lanjut, dia menjelaskan strategi Pertamina yang dituangkan dalam rencana jangka panjang perusahaan (RJPP), yang mengedepankan keseimbangan antara bisnis warisan (legacy business) dan transisi energi.
"Kami terus berupaya menjalankan strategi yang tidak hanya mempertahankan bisnis tradisional, tetapi juga mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujar Prayitno.
General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Yulianto Triwibowo memaparkan kondisi operasional Kilang Plaju, yang berjalan normal dari unit primer hingga sekunder.
"Kilang Plaju beroperasi secara optimal, dengan seluruh unit operasi seperti CDU (Crude Distillate Unit), HVU (High Vacuum Unit), FCCU (Fluid Cracking Catalytic Unit), Polypropylene, Gas Plant, dan UTL yang berjalan normal, serta didukung kondisi lingkungan di internal maupun eksternal, termasuk stakeholder yang juga kondusif," jelasnya.
Lebih lanjut, Yulianto menjelaskan bahwa 80 persen dari tenaga kerja RU III berasal dari wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), yang menunjukkan komitmen Pertamina dalam memberdayakan sumber daya lokal.
Kilang yang berdiri di atas lahan seluas 400 hektare ini menghasilkan produk utama berupa BBM, non-BBM, dan LPG yang disalurkan ke wilayah Sumbagsel dan sebagian dipasok ke Pulau Jawa dan Kalimantan.
Dengan keandalan operasionalnya, Kilang Plaju terus mempertahankan operasional dengan baik dalam mendukung target produksi bahan bakar minyak (BBM) nasional 60 persen produksinya disuplai untuk memenuhi kebutuhan energi di Sumbagsel.
Selain BBM jenis gasoline dan gasoil, Kilang Plaju juga memproduksi LPG, dan beberapa produk unggulan lain seperti SBPX, LAWS, Polytam dan Musicool.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komisaris Pertamina pastikan Kilang Plaju terus pasok ketahanan energi
"Kesiapan Kilang Plaju dalam upaya mendukung ketahanan energi nasional, selalu diikuti implementasi aspek health, safety, security & environment (HSSE) di lapangan," kata Condro Kirono dalam lawatannya ke Kilang Plaju, Palembang, Senin.
Dalam kesempatan itu, Condro menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap semangat dan optimisme yang ditunjukkan oleh seluruh jajaran manajemen dan pekerja kilang.
"Aura di RU III benar-benar berbeda, penuh semangat dan optimisme. Saya sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan," ujarnya.
Terkait HSSE, dia menekankan pentingnya mematuhi standard operating procedure (SOP) dan selalu melakukan pemetaan potensi yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja.
Hubungan baik dengan warga sekitar perusahaan pun harus terus dijaga dan diberikan edukasi berkala terkait aspek HSSE di kilang.
"Kilang RU III yang telah mengelola HSSE dengan baik, tentu SOP HSSE harus dipastikan berjalan dengan benar, potensi-potensi yang bisa menyebabkan kecelakaan harus benar-benar dipetakan, pemeliharaan terhadap aset kilang dan pipa juga harus diperhatikan," jelas Condro.
Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Prayitno, dalam kunjungan itu, memastikan manajemen KPI dan Refinery Unit III akan menjaga operasional Kilang Plaju sebagai pilar utama energi di wilayah lima provinsi Sumatera Bagian Selatan.
"Kilang Plaju yang telah berhasil dijaga dengan baik, harus dipastikan agar terus menjadi penopang utama kebutuhan energi di Sumbagsel," ungkap Prayitno.
Lebih lanjut, dia menjelaskan strategi Pertamina yang dituangkan dalam rencana jangka panjang perusahaan (RJPP), yang mengedepankan keseimbangan antara bisnis warisan (legacy business) dan transisi energi.
"Kami terus berupaya menjalankan strategi yang tidak hanya mempertahankan bisnis tradisional, tetapi juga mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujar Prayitno.
General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Yulianto Triwibowo memaparkan kondisi operasional Kilang Plaju, yang berjalan normal dari unit primer hingga sekunder.
"Kilang Plaju beroperasi secara optimal, dengan seluruh unit operasi seperti CDU (Crude Distillate Unit), HVU (High Vacuum Unit), FCCU (Fluid Cracking Catalytic Unit), Polypropylene, Gas Plant, dan UTL yang berjalan normal, serta didukung kondisi lingkungan di internal maupun eksternal, termasuk stakeholder yang juga kondusif," jelasnya.
Lebih lanjut, Yulianto menjelaskan bahwa 80 persen dari tenaga kerja RU III berasal dari wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), yang menunjukkan komitmen Pertamina dalam memberdayakan sumber daya lokal.
Kilang yang berdiri di atas lahan seluas 400 hektare ini menghasilkan produk utama berupa BBM, non-BBM, dan LPG yang disalurkan ke wilayah Sumbagsel dan sebagian dipasok ke Pulau Jawa dan Kalimantan.
Dengan keandalan operasionalnya, Kilang Plaju terus mempertahankan operasional dengan baik dalam mendukung target produksi bahan bakar minyak (BBM) nasional 60 persen produksinya disuplai untuk memenuhi kebutuhan energi di Sumbagsel.
Selain BBM jenis gasoline dan gasoil, Kilang Plaju juga memproduksi LPG, dan beberapa produk unggulan lain seperti SBPX, LAWS, Polytam dan Musicool.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komisaris Pertamina pastikan Kilang Plaju terus pasok ketahanan energi