Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) mencanangkan objek agrowisata Destinasi Wisata Kopi (Dewaskopi) guna mempromosikan Kopi Sumsel kepada masyarakat dan wisatawan yang berkunjung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal di Palembang, Selasa, mengatakan pihaknya mencanangkan objek agrowisata dengan nama Dewaskopi untuk mempromosikan Kopi Sumsel kepada masyarakat dan juga wisatawan yang akan berkunjung ke Sumsel.
"Kami akan berdayakan daerah penghasil kopi seperti Pagar Alam, Lahat, Empat Lawang, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Muara Enim, untuk dijadikan agro wisata dalam upaya memperkenalkan Kopi Sumsel," katanya.
Ia menjelaskan pihaknya bersama dengan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) sedang melakukan survei lapangan dan juga bekerjasama dengan Dewan Kopi Sumsel, serta para pemilik lahan kebun kopi agar lahannya dijadikan tempat wisata.
"Saat ini kami sedang survei bersama dengan PT Pusri. Pemilik kebun kopi juga sudah mau bekerjasama untuk dijadikan destinasi wisata kopi," jelasnya.
Aufa mengatakan dengan adanya Dewaskopi itu akan mengedukasi masyarakat atau wisatawan yang berkunjung tentang kopi Sumsel, yang diketahui memiliki dua jenis kopi yang menjadi andalan dan tumbuh subur di Sumsel, yaitu Robusta dan Arabica.
"Wisatawan juga akan diajak melihat bagaimana penanaman, pemeliharaan, cara memetiknya hingga proses roasting kopi, sehingga edukasi tentang kopi tersampaikan dengan baik," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal di Palembang, Selasa, mengatakan pihaknya mencanangkan objek agrowisata dengan nama Dewaskopi untuk mempromosikan Kopi Sumsel kepada masyarakat dan juga wisatawan yang akan berkunjung ke Sumsel.
"Kami akan berdayakan daerah penghasil kopi seperti Pagar Alam, Lahat, Empat Lawang, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Muara Enim, untuk dijadikan agro wisata dalam upaya memperkenalkan Kopi Sumsel," katanya.
Ia menjelaskan pihaknya bersama dengan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) sedang melakukan survei lapangan dan juga bekerjasama dengan Dewan Kopi Sumsel, serta para pemilik lahan kebun kopi agar lahannya dijadikan tempat wisata.
"Saat ini kami sedang survei bersama dengan PT Pusri. Pemilik kebun kopi juga sudah mau bekerjasama untuk dijadikan destinasi wisata kopi," jelasnya.
Aufa mengatakan dengan adanya Dewaskopi itu akan mengedukasi masyarakat atau wisatawan yang berkunjung tentang kopi Sumsel, yang diketahui memiliki dua jenis kopi yang menjadi andalan dan tumbuh subur di Sumsel, yaitu Robusta dan Arabica.
"Wisatawan juga akan diajak melihat bagaimana penanaman, pemeliharaan, cara memetiknya hingga proses roasting kopi, sehingga edukasi tentang kopi tersampaikan dengan baik," kata dia.