Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan mengeliminasi kasus penyakit malaria, sehingga warga terbebas dari wabah tersebut.
Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali di Muara Enim Rabu, mengatakan bahwa pihaknya berhasil mengeliminasi kasus penyakit malaria di wilayahnya.
Menurutnya, hal tersebut tidak terlepas dari komitmen dan upaya berkesinambungan yang dilakukan Pemkab Muara Enim, yakni melalui pembentukan Perda Satgas Penanggulangan Malaria, dukungan khusus melalui APBD dan dana desa.
Kemudian penguatan kemitraan dengan merangkul program tanggung jawab sosial perusahaan maupun Baznas dalam perbaikan sanitasi maupun lingkungan permukiman.
Ia menyampaikan bahwa keberhasilan ini juga diperkuat dengan adanya Pos Malaria Desa (Posmaldes) yang terdiri atas para kader penyuluh terlatih dan dibantu oleh Pramuka Pemantau Jentik (Pramatik) yang berada di setiap desa maupun kecamatan, khususnya di tiga lokasi fokus kawasan pertambangan berisiko penyebaran malaria, yaitu Kecamatan Rambang Niru, Lawang Kidul, dan Tanjung Agung.
"Terima kasih atas kekompakan dan sinergisitas seluruh pemangku kepentingan, terutama tim penyuluh kesehatan dan masyarakat Kabupaten Muara Enim," katanya.
Pemkab Muara Enim atas keberhasilan mengeliminasi kasus malaria tersebut mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penyerahan sertipikat eliminasi malaria diserahkan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono kepada Kabupaten Muara Enim yang diterima Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali pada puncak peringatan Hari Malaria Sedunia tahun 2024 di Kantor Kemenkes RI di Jakarta, Senin 24 Juni 2024.
Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali di Muara Enim Rabu, mengatakan bahwa pihaknya berhasil mengeliminasi kasus penyakit malaria di wilayahnya.
Menurutnya, hal tersebut tidak terlepas dari komitmen dan upaya berkesinambungan yang dilakukan Pemkab Muara Enim, yakni melalui pembentukan Perda Satgas Penanggulangan Malaria, dukungan khusus melalui APBD dan dana desa.
Kemudian penguatan kemitraan dengan merangkul program tanggung jawab sosial perusahaan maupun Baznas dalam perbaikan sanitasi maupun lingkungan permukiman.
Ia menyampaikan bahwa keberhasilan ini juga diperkuat dengan adanya Pos Malaria Desa (Posmaldes) yang terdiri atas para kader penyuluh terlatih dan dibantu oleh Pramuka Pemantau Jentik (Pramatik) yang berada di setiap desa maupun kecamatan, khususnya di tiga lokasi fokus kawasan pertambangan berisiko penyebaran malaria, yaitu Kecamatan Rambang Niru, Lawang Kidul, dan Tanjung Agung.
"Terima kasih atas kekompakan dan sinergisitas seluruh pemangku kepentingan, terutama tim penyuluh kesehatan dan masyarakat Kabupaten Muara Enim," katanya.
Pemkab Muara Enim atas keberhasilan mengeliminasi kasus malaria tersebut mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penyerahan sertipikat eliminasi malaria diserahkan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono kepada Kabupaten Muara Enim yang diterima Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali pada puncak peringatan Hari Malaria Sedunia tahun 2024 di Kantor Kemenkes RI di Jakarta, Senin 24 Juni 2024.