Palembang (ANTARA) - Sebanyak dua desa di Sumatera Selatan binaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju, Palembang memanfaatkan energi baru terbarukan sebagai sumber energi listrik sehingga tidak terpengaruh pemadaman total listrik PLN Sumbagsel, Selasa (4/6).
"Dua desa yang menggunakan energi baru terbarukan itu yakni Dusun Rantau Dedap di Desa Segamit, Kabupaten Muara Enim dan Dusun Selpah di Desa Singapure, Kabupaten Lahat," kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU III Plaju Siti Rachmi Indahsari di Palembang, Jumat.
Dia menjelaskan dua desa di dataran tinggi Sumsel itu menikmati energi listrik untuk penerangan dan aktivitas sehari-hari dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) potensi alam, yakni air (energi hidro) dan sinar matahari (energi surya).
Provinsi Sumatera Selatan mempunyai potensi energi baru terbarukan yang melimpah. Berdasarkan data Kementerian ESDM, saat ini Sumsel memiliki potensi EBT 21.032 megawatt (MW) dengan kapasitas energi sudah dihasilkan 989,12 MW atau sekitar 4,7 persen.
Berdasarkan potensi EBT itu, provinsi setempat mempunyai potensi energi minihidro dan mikrohidro 448 MW dan energi surya 17,23 gigawatt (GW), tersebar di beberapa kabupaten, seperti Muara Enim dan Lahat.
Dengan potensi EBT cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal, pihaknya terus berupaya mengembangkan penggunaan energi baru terbarukan itu ke desa binaan lainnya di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota tersebut.
Kilang Pertamina Plaju sebagai perusahaan pengolahan migas dan petrokimia berkomitmen mendorong realisasi EBT di daerah operasional, meliputi Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung (Sumbagsel)
Hal itu sejalan dengan misi Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi, untuk mendorong tercipta ekosistem energi berkelanjutan sehingga visi Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 tercapai.
Sebelumnya, Sekretaris Desa Singapure Viktor mengatakan aktivitas warga Dusun Selpah didukung energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLMTH) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Panel listrik dari PLTMH dan PLTS yang dibangun sejak 2019 melalui Program Desa Energi Berdikari Kilang Pertamina Plaju hingga kini tetap berfungsi dengan baik mengalirkan energi listrik ke rumah-rumah penduduk," katanya.
"Dua desa yang menggunakan energi baru terbarukan itu yakni Dusun Rantau Dedap di Desa Segamit, Kabupaten Muara Enim dan Dusun Selpah di Desa Singapure, Kabupaten Lahat," kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU III Plaju Siti Rachmi Indahsari di Palembang, Jumat.
Dia menjelaskan dua desa di dataran tinggi Sumsel itu menikmati energi listrik untuk penerangan dan aktivitas sehari-hari dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) potensi alam, yakni air (energi hidro) dan sinar matahari (energi surya).
Provinsi Sumatera Selatan mempunyai potensi energi baru terbarukan yang melimpah. Berdasarkan data Kementerian ESDM, saat ini Sumsel memiliki potensi EBT 21.032 megawatt (MW) dengan kapasitas energi sudah dihasilkan 989,12 MW atau sekitar 4,7 persen.
Berdasarkan potensi EBT itu, provinsi setempat mempunyai potensi energi minihidro dan mikrohidro 448 MW dan energi surya 17,23 gigawatt (GW), tersebar di beberapa kabupaten, seperti Muara Enim dan Lahat.
Dengan potensi EBT cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal, pihaknya terus berupaya mengembangkan penggunaan energi baru terbarukan itu ke desa binaan lainnya di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota tersebut.
Kilang Pertamina Plaju sebagai perusahaan pengolahan migas dan petrokimia berkomitmen mendorong realisasi EBT di daerah operasional, meliputi Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung (Sumbagsel)
Hal itu sejalan dengan misi Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi, untuk mendorong tercipta ekosistem energi berkelanjutan sehingga visi Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 tercapai.
Sebelumnya, Sekretaris Desa Singapure Viktor mengatakan aktivitas warga Dusun Selpah didukung energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLMTH) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Panel listrik dari PLTMH dan PLTS yang dibangun sejak 2019 melalui Program Desa Energi Berdikari Kilang Pertamina Plaju hingga kini tetap berfungsi dengan baik mengalirkan energi listrik ke rumah-rumah penduduk," katanya.