Baturaja (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel meningkatkan pengawasan pendistribusian LPG subsidi 3 kg di Kabupaten Ogan Komering Ulu, (OKU), Sumatera Selatan, untuk memastikan penyaluran elpiji tepat sasaran.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan dalam keterangan tertulisnya di Baturaja, Kabupaten OKU, Minggu, mengatakan bahwa dalam pengawasan itu pihaknya melibatkan instansi terkait untuk memastikan penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran.
Pertamina meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak mulai dari Disperindag, Pemkab OKU, hingga Aparat Penegak Hukum (APH) untuk turut memantau penyaluran LPG 3 kg di wilayah setempat.
Hal itu dilakukan untuk memastikan penyaluran elpiji subsidi tersalurkan tepat sasaran dan harga jual yang sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Dalam upaya pengawasan pendistribusian, Pertamina akan memberikan sanksi tegas hingga Pemutusan Hubungan Usaha (PHU), apabila ditemukan pangkalan menjual LPG 3 kg lebih besar porsinya ke pengecer dibandingkan ke pengguna langsung, atau menjual di atas HET.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk dapat berperan aktif dan melaporkan jika menemukan hal yang dapat menghambat penyaluran LPG dengan menghubungi call center 135," ujar Nikho.
Dia menambahkan, dalam rangka memperkuat ketersediaan LPG 3 kg di Kabupaten OKU, belum lama ini pihaknya menggelar operasi pasar yang menjual gas elpiji dengan harga terjangkau.
"Operasi pasar LPG 3 kg yang kami gelar bersama Pemkab OKU beberapa hari lalu tersebut sebagai salah satu solusi atas keresahan masyarakat pasca-banjir yang melanda di wilayah setempat pada Selasa (7/5) lalu," jelasnya.
Operasi pasar murah tersebut digelar di beberapa kelurahan di OKU yang terdampak banjir antara lain Kelurahan Batukuning, Tanjung Agung, Talang Jawa, Baturaja Lama, Sekarjaya, dan Pasar Baru.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan dalam keterangan tertulisnya di Baturaja, Kabupaten OKU, Minggu, mengatakan bahwa dalam pengawasan itu pihaknya melibatkan instansi terkait untuk memastikan penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran.
Pertamina meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak mulai dari Disperindag, Pemkab OKU, hingga Aparat Penegak Hukum (APH) untuk turut memantau penyaluran LPG 3 kg di wilayah setempat.
Hal itu dilakukan untuk memastikan penyaluran elpiji subsidi tersalurkan tepat sasaran dan harga jual yang sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Dalam upaya pengawasan pendistribusian, Pertamina akan memberikan sanksi tegas hingga Pemutusan Hubungan Usaha (PHU), apabila ditemukan pangkalan menjual LPG 3 kg lebih besar porsinya ke pengecer dibandingkan ke pengguna langsung, atau menjual di atas HET.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk dapat berperan aktif dan melaporkan jika menemukan hal yang dapat menghambat penyaluran LPG dengan menghubungi call center 135," ujar Nikho.
Dia menambahkan, dalam rangka memperkuat ketersediaan LPG 3 kg di Kabupaten OKU, belum lama ini pihaknya menggelar operasi pasar yang menjual gas elpiji dengan harga terjangkau.
"Operasi pasar LPG 3 kg yang kami gelar bersama Pemkab OKU beberapa hari lalu tersebut sebagai salah satu solusi atas keresahan masyarakat pasca-banjir yang melanda di wilayah setempat pada Selasa (7/5) lalu," jelasnya.
Operasi pasar murah tersebut digelar di beberapa kelurahan di OKU yang terdampak banjir antara lain Kelurahan Batukuning, Tanjung Agung, Talang Jawa, Baturaja Lama, Sekarjaya, dan Pasar Baru.