Palembang (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan menggelar operasi patuh lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan antarprovinsi menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Menjelang Lebaran Idul Fitri terjadi peningkatan kebutuhan bahan pangan masyarakat, untuk memastikan keamanan pangan di daerah ini, mulai awal April 2024 dilakukan pengawasan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan secara intensif melalui kegiatan operasi patuh," kata Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel Kostan Manalu di Palembang, Rabu.
Dia menjelaskan operasi patuh tersebut untuk memastikan kepatuhan pelaku usaha melengkapi dokumen pengiriman barang dagangan ke dalam maupun luar wilayah Sumsel memenuhi aturan karantina.
Pengecekan dokumen pengiriman barang dari daerah asal, katanya, penting untuk mencegah masuknya virus atau hama penyakit melalui komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan ke provinsi ini atau daerah lain.
"Untuk melakukan pengawasan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan, ke provinsi dengan 17 kabupaten/kota itu dilakukan operasi patuh di jalur menuju pelabuhan penyeberangan Sumsel-Babel di kawasan Jalan Tanjung Api-api Palembang dan Banyuasin," ujarnya.
Dia menjelaskan balai karantina merupakan garda terdepan pengawasan di pintu masuk dan keluar hewan, ikan, dan tumbuhan, dari suatu daerah atau negara.
Peran penting balai karantina terutama dalam melakukan pencegahan masuknya hewan, ikan, dan tumbuhan dari luar daerah dan luar negeri yang berpotensi membawa suatu hama penyakit atau virus karena dapat mengancam ketersediaan pangan nasional.
Pengawasan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan lemah, kata dia, memungkinkan dalam pencegahan berbagai pihak atau negara luar yang akan mengganggu stabilitas keamanan atau menghancurkan Indonesia.
Ia mengemukakan bahwa tanpa pengawasan yang baik tersebut, mereka dapat memasukkan virus dan hama atau penyakit, melalui komoditas itu.
Sebagai instrumen yang menentukan mencegah masuknya virus, hama, penyakit melalui hewan, ikan, dan tumbuhan, seperti kasus Antraks dan Flu Burung, pihaknya mengharapkan dukungan dari semua pihak dan lapisan masyarakat agar dapat melaksanakan tugas serta fungsi tersebut.
Untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat dan mendapat dukungan dalam melaksanakan peran penting balai karantina yang sekarang ini berada di bawah badan khusus, yakni Badan Karantina Indonesia, yang bertanggung jawab langsung ke Presiden, pihaknya berupaya meningkatkan sinergi dengan berbagai instansi terkait.
"Menjelang Lebaran Idul Fitri terjadi peningkatan kebutuhan bahan pangan masyarakat, untuk memastikan keamanan pangan di daerah ini, mulai awal April 2024 dilakukan pengawasan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan secara intensif melalui kegiatan operasi patuh," kata Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel Kostan Manalu di Palembang, Rabu.
Dia menjelaskan operasi patuh tersebut untuk memastikan kepatuhan pelaku usaha melengkapi dokumen pengiriman barang dagangan ke dalam maupun luar wilayah Sumsel memenuhi aturan karantina.
Pengecekan dokumen pengiriman barang dari daerah asal, katanya, penting untuk mencegah masuknya virus atau hama penyakit melalui komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan ke provinsi ini atau daerah lain.
"Untuk melakukan pengawasan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan, ke provinsi dengan 17 kabupaten/kota itu dilakukan operasi patuh di jalur menuju pelabuhan penyeberangan Sumsel-Babel di kawasan Jalan Tanjung Api-api Palembang dan Banyuasin," ujarnya.
Dia menjelaskan balai karantina merupakan garda terdepan pengawasan di pintu masuk dan keluar hewan, ikan, dan tumbuhan, dari suatu daerah atau negara.
Peran penting balai karantina terutama dalam melakukan pencegahan masuknya hewan, ikan, dan tumbuhan dari luar daerah dan luar negeri yang berpotensi membawa suatu hama penyakit atau virus karena dapat mengancam ketersediaan pangan nasional.
Pengawasan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan lemah, kata dia, memungkinkan dalam pencegahan berbagai pihak atau negara luar yang akan mengganggu stabilitas keamanan atau menghancurkan Indonesia.
Ia mengemukakan bahwa tanpa pengawasan yang baik tersebut, mereka dapat memasukkan virus dan hama atau penyakit, melalui komoditas itu.
Sebagai instrumen yang menentukan mencegah masuknya virus, hama, penyakit melalui hewan, ikan, dan tumbuhan, seperti kasus Antraks dan Flu Burung, pihaknya mengharapkan dukungan dari semua pihak dan lapisan masyarakat agar dapat melaksanakan tugas serta fungsi tersebut.
Untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat dan mendapat dukungan dalam melaksanakan peran penting balai karantina yang sekarang ini berada di bawah badan khusus, yakni Badan Karantina Indonesia, yang bertanggung jawab langsung ke Presiden, pihaknya berupaya meningkatkan sinergi dengan berbagai instansi terkait.