Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pada 2024 ini mengembangkan berbagai gerakan serentak (gertak) untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan, rumah layak huni, dan lainnya.
Gerakan serentak yang telah dijalankan seperti Gertak Pasar Murah se-Sumsel yang diadakan setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis, kata Penjabat Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni, di Palembang, Jumat.
Kemudian Gerakan Serentak Bedah Rumah se-Sumsel yang akan memperbaiki rumah tidak layak huni (RTLH) 8.391 unit milik masyarakat miskin secara bertahap sepanjang 2024 ini.
Gerakan Serentak Pengendalian Inflasi se-Sumsel untuk mencegah terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok masyarakat, Gerakan Serentak Pembangunan Sanitasi untuk menciptakan lingkungan permukiman penduduk yang bersih dan sehat.
Gerakan Serentak Penanganan Stunting se-Sumsel yang kini hasilnya telah dirasakan dapat menurunkan angka kasus kekerdilan pada anak (stunting) menjadi 18,6 persen dari sebelumnya 24,8 persen.
Berbagai program maupun gerakan serentak itu akan terus dikembangkan sehingga dapat mendukung program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu, katanya.
Menurut dia, Pemprov Sumsel terus berupaya menjadikan provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu sebagai daerah yang maju dan masyarakatnya sejahtera.
"Untuk mewujudkan upaya tersebut, saya terus mendorong seluruh jajaran bekerja keras, dan meningkatkan sinergi dengan seluruh pemkab/pemkot di provinsi itu mengembangkan Gerakan Serentak serta program yang pro rakyat," ujar Pj Gubernur Sumsel.*
Gerakan serentak yang telah dijalankan seperti Gertak Pasar Murah se-Sumsel yang diadakan setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis, kata Penjabat Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni, di Palembang, Jumat.
Kemudian Gerakan Serentak Bedah Rumah se-Sumsel yang akan memperbaiki rumah tidak layak huni (RTLH) 8.391 unit milik masyarakat miskin secara bertahap sepanjang 2024 ini.
Gerakan Serentak Pengendalian Inflasi se-Sumsel untuk mencegah terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok masyarakat, Gerakan Serentak Pembangunan Sanitasi untuk menciptakan lingkungan permukiman penduduk yang bersih dan sehat.
Gerakan Serentak Penanganan Stunting se-Sumsel yang kini hasilnya telah dirasakan dapat menurunkan angka kasus kekerdilan pada anak (stunting) menjadi 18,6 persen dari sebelumnya 24,8 persen.
Berbagai program maupun gerakan serentak itu akan terus dikembangkan sehingga dapat mendukung program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu, katanya.
Menurut dia, Pemprov Sumsel terus berupaya menjadikan provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu sebagai daerah yang maju dan masyarakatnya sejahtera.
"Untuk mewujudkan upaya tersebut, saya terus mendorong seluruh jajaran bekerja keras, dan meningkatkan sinergi dengan seluruh pemkab/pemkot di provinsi itu mengembangkan Gerakan Serentak serta program yang pro rakyat," ujar Pj Gubernur Sumsel.*