Palembang (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) Pusri Daconi Khotob meninjau langsung ketersediaan pupuk bersubsidi pada gudang pupuk di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (17/1).
Daconi dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis, mengatakan stok pupuk di gudang penyimpanan pupuk seluruh wilayah tanggung jawab penyaluran pupuk bersubsidi Pusri, sangat mencukupi, serta tersedia jauh di atas ketentuan yang telah ditetapkan dalam rangka menghadapi musim tanam.
“Pusri bertanggung jawab dalam menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai penugasan pemerintah, untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Kami hadir meninjau langsung distribusi pupuk di lapangan, sebagai bagian dari komitmen dalam menjaga kualitas dan kesiapan distribusi pupuk, serta mendukung percepatan musim tanam,” katanya.
Ia menjelaskan saat ini tercatat ketersediaan pupuk urea bersubsidi untuk Kabupaten Pemalang, yaitu 2.157 ton dan Provinsi Jateng secara keseluruhan 81.882 ton. Alokasi yang ditetapkan pemerintah untuk Provinsi Jateng yaitu 36.800 ton.
“Dengan realisasi penyaluran pupuk urea sampai dengan 17 Januari 2023 untuk Kabupaten Pemalang yaitu 1.073 ton, dan secara keseluruhan Provinsi Jawa Tengah yaitu 17.673 ton,” ujarnya lagi.
Dalam penyaluran pupuk, katanya pula, Pusri secara aktif berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pihak lainnya untuk terus mengoptimalkan sistem distribusi pupuk subsidi, memastikan ketersediaan pupuk yang baik dan meminimalkan gangguan distribusi yang terjadi selama musim tanam.
“Adapun syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi sesuai dengan Permentan No. 10 Tahun 2022 adalah wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan) dan menggarap lahan maksimal dua hektare,” ujarnya.
Selain itu, Pusri memiliki 72 unit gudang penyimpanan pupuk, lima unit pengantongan di daerah, yaitu di Celukan Bawang, Cilacap, Surabaya, Meneng/Banyuwangi dan Perwakilan Semarang yang masing-masing dilengkapi Dermaga Untuk Kepentingan Sendiri (DUKS).
Sedangkan, untuk sektor nonsubsidi telah disiapkan pasokan di atas rata-rata untuk menjaga tingginya permintaan di luar pupuk subsidi tercatat sebanyak 3.704 ton urea nonsubsidi dan 751 ton NPK nonsubsidi telah didistribusikan ke gudang beserta distributor resmi Pusri di seluruh wilayah.
“Pusri siap mendukung realisasi penambahan pasokan pupuk bagi petani, tidak hanya di sektor subsidi, tapi juga nonsubsidi. Diharapkan rencana adanya penambahan subsidi oleh pemerintah dapat terealisasi dan disalurkan secara optimal,” kata Daconi pula.
Daconi dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis, mengatakan stok pupuk di gudang penyimpanan pupuk seluruh wilayah tanggung jawab penyaluran pupuk bersubsidi Pusri, sangat mencukupi, serta tersedia jauh di atas ketentuan yang telah ditetapkan dalam rangka menghadapi musim tanam.
“Pusri bertanggung jawab dalam menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai penugasan pemerintah, untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Kami hadir meninjau langsung distribusi pupuk di lapangan, sebagai bagian dari komitmen dalam menjaga kualitas dan kesiapan distribusi pupuk, serta mendukung percepatan musim tanam,” katanya.
Ia menjelaskan saat ini tercatat ketersediaan pupuk urea bersubsidi untuk Kabupaten Pemalang, yaitu 2.157 ton dan Provinsi Jateng secara keseluruhan 81.882 ton. Alokasi yang ditetapkan pemerintah untuk Provinsi Jateng yaitu 36.800 ton.
“Dengan realisasi penyaluran pupuk urea sampai dengan 17 Januari 2023 untuk Kabupaten Pemalang yaitu 1.073 ton, dan secara keseluruhan Provinsi Jawa Tengah yaitu 17.673 ton,” ujarnya lagi.
Dalam penyaluran pupuk, katanya pula, Pusri secara aktif berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pihak lainnya untuk terus mengoptimalkan sistem distribusi pupuk subsidi, memastikan ketersediaan pupuk yang baik dan meminimalkan gangguan distribusi yang terjadi selama musim tanam.
“Adapun syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi sesuai dengan Permentan No. 10 Tahun 2022 adalah wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan) dan menggarap lahan maksimal dua hektare,” ujarnya.
Selain itu, Pusri memiliki 72 unit gudang penyimpanan pupuk, lima unit pengantongan di daerah, yaitu di Celukan Bawang, Cilacap, Surabaya, Meneng/Banyuwangi dan Perwakilan Semarang yang masing-masing dilengkapi Dermaga Untuk Kepentingan Sendiri (DUKS).
Sedangkan, untuk sektor nonsubsidi telah disiapkan pasokan di atas rata-rata untuk menjaga tingginya permintaan di luar pupuk subsidi tercatat sebanyak 3.704 ton urea nonsubsidi dan 751 ton NPK nonsubsidi telah didistribusikan ke gudang beserta distributor resmi Pusri di seluruh wilayah.
“Pusri siap mendukung realisasi penambahan pasokan pupuk bagi petani, tidak hanya di sektor subsidi, tapi juga nonsubsidi. Diharapkan rencana adanya penambahan subsidi oleh pemerintah dapat terealisasi dan disalurkan secara optimal,” kata Daconi pula.