Martapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan mengimbau pelajar di daerah itu untuk menggunakan masker ke sekolah guna mengantisipasi penyakit saluran pernapasan akibat kabut asap.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur Wakimin di Martapura, Senin mengatakan, saat ini pihaknya masih menerapkan sistem belajar luring atau secara tatap muka di sekolah yang berlaku untuk seluruh satuan pendidikan di daerah itu.
"Meskipun sejak beberapa pekan terakhir marak terjadi kebakaran hutan dan lahan di OKU Timur dan beberapa kabupaten tetangga, namun sistem belajar di OKU Timur masih diterapkan secara luring," katanya.
Dinas Pendidikan OKU Timur belum menerapkan sistem belajar daring dari rumah karena kualitas udara masih tergolong aman tidak tercemar polusi akibat asap karhutla.
Sistem pembelajaran masih dilaksanakan di sekolah oleh seluruh pelajar tanpa adanya pengurangan waktu belajar seperti biasa.
"Di Kabupaten OKU Timur ini masih banyak terdapat pepohonan yang dapat menetralisir udara sehingga kualitasnya masih aman," katanya.
Meskipun demikian, kata dia, para guru dan peserta didik tetap dianjurkan menggunakan masker saat berada di luar rumah, terutama di lingkungan sekolah.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi gangguan pernapasan akibat asap karhutla yang dapat memicu penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Penggunaan masker ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga kesehatan para pelajar dari gangguan asap dan debu yang banyak beterbangan saat musim kemarau panjang," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur Wakimin di Martapura, Senin mengatakan, saat ini pihaknya masih menerapkan sistem belajar luring atau secara tatap muka di sekolah yang berlaku untuk seluruh satuan pendidikan di daerah itu.
"Meskipun sejak beberapa pekan terakhir marak terjadi kebakaran hutan dan lahan di OKU Timur dan beberapa kabupaten tetangga, namun sistem belajar di OKU Timur masih diterapkan secara luring," katanya.
Dinas Pendidikan OKU Timur belum menerapkan sistem belajar daring dari rumah karena kualitas udara masih tergolong aman tidak tercemar polusi akibat asap karhutla.
Sistem pembelajaran masih dilaksanakan di sekolah oleh seluruh pelajar tanpa adanya pengurangan waktu belajar seperti biasa.
"Di Kabupaten OKU Timur ini masih banyak terdapat pepohonan yang dapat menetralisir udara sehingga kualitasnya masih aman," katanya.
Meskipun demikian, kata dia, para guru dan peserta didik tetap dianjurkan menggunakan masker saat berada di luar rumah, terutama di lingkungan sekolah.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi gangguan pernapasan akibat asap karhutla yang dapat memicu penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Penggunaan masker ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga kesehatan para pelajar dari gangguan asap dan debu yang banyak beterbangan saat musim kemarau panjang," ujarnya.