Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU Andi Prapto di Baturaja, Senin, mengatakan angka kasus DBD di daerahnya saat ini tergolong tinggi di mana terdapat kemunculan sebanyak 15 kasus pada periode Januari-Agustus 2023.
"Terakhir kali kasus DBD menyerang dua orang warga di Kelurahan Sekarjaya, Kecamatan Baturaja Timur pada akhir Agustus 2023," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, upaya fogging dilakukan di daerah-daerah rawan DBD agar penyakit tersebut tidak kembali menyebar luas.
Dinkes OKU menerjunkan tim guna melakukan pengasapan di sejumlah titik di Kelurahan Sekarjaya, terutama di sekitar rumah pasien yang menderita DBD.
"Fogging merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran penyakit demam berdarah melalui pengasapan sarang nyamuk," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga membagikan cairan abate kepada masyarakat untuk membunuh jentik nyamuk di tempat penampungan air di dalam rumah.
Masyarakat yang membutuhkan cairan abate dapat datang ke puskesmas terdekat untuk dibagikan secara gratis.
"Yang tak kalah penting warga kembali kami ingatkan untuk menerapkan 3 M serta pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari berbagai penyebaran penyakit, termasuk DBD," ujarnya.
Berdasarkan data, kasus DBD di Kabupaten OKU pada 2022 tercatat sebanyak 45 orang warga mulai dari pasien dewasa hingga anak-anak yang terpaksa dirawat di rumah sakit setempat akibat terserang penyakit tersebut."Meskipun tidak ada korban jiwa, namun jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya berjumlah lima kasus DBD," ujarnya.