Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan menurunkan 300 personel ke desa-desa yang dipetakan rentan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau 2023 ini yang dipengaruhi El Nino sebagai tindakan pencegahan.

"Hari ini dilakukan pelepasan 300 personel yang bertugas melakukan Operasi Stop Karhutla ke desa atau wilayah rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo di Palembang, Rabu.

Dia menjelaskan, personel yang diturunkan tersebut diperintahkan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya dampak karhutla dan cara mencegahnya.

"Saya minta personel yang terlibat dalam Operasi Stop Karhutla untuk mengutamakan pencegahan persuasif yang humanis, hingga langkah preventif ke wilayah masyarakat yang tinggal di pedalaman," ujarnya.

Dengan sosialisasi tersebut diharapkan meningkatkan partisipasi masyarakat di wilayah rentan karhutla melakukan berbagai tindakan yang dapat mencegah terjadinya kebakaran dan siaga melakukan penanggulangan atau pemadaman secara cepat jika terjadi karhutla di sekitar desanya.
Tindakan pencegahan seperti tidak melakukan pembakaran untuk kepentingan membuka lahan, membersihkan sisa panen, dan kegiatan yang berpotensi memicu terjadi karhutla lainnya.

Sedangkan tindakan penanggulangan dengan menyiapkan kelompok siaga karhutla desa sehingga jika terjadi kebakaran bisa ditanggulangi dengan cepat.

Kebakaran hutan dan lahan yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan di wilayah Sumsel memerlukan perhatian bersama agar tidak semakin luas dan menimbulkan bencana kabut asap yang dapat menimbulkan gangguan berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat, kata Kapolda Irjen Pol A Rachmad Wibowo.

Sebelumnya Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori menyatakan bahwa karhutla pada musim kemarau 2023 ini yang dipengaruhi El Nino tergolong besar dan memerlukan perhatian bersama.

"Karhutla yang terjadi tahun 2023 ini merupakan salah satu kejadian yang terbesar setelah tahun 2015 dan 2019," ujarnya.

Karhutla akhir-akhir ini terjadi di sebagian wilayah Sumsel dan yang tergolong cukup besar mencapai ratusan hektare terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Ogan Ilir (OI).

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah provinsi setempat terus dilakukan upaya penanganan melalui operasi darat dan udara didukung personel Polda Sumsel dan Korem 044 Garuda Dempo, ujar Ansori.

Pewarta : Yudi Abdullah
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024