Palembang (ANTARA) - General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu (S2JB) Amris Adnan mengajak warga di wilayah itu memanfaatkan kendaraan listrik yang bisa menekan biaya operasionalnya lebih murah 25 persen jika dibandingkan kendaraan konvensional.
"Kami mengajak supaya warga untuk menggunakan kendaraan listrik, biaya operasionalnya lebih murah 25 persen dibandingkan kendaraan konvensional," kata Amris Adnan saat diwawancarai di Palembang, Selasa.
Ia mengatakan penggunaan kendaraan listrik itu juga merupakan dorongan dari Presiden RI untuk mengurangi penggunaan BBM dan menurunkan emisi gas buang.
"Sebab kendaraan konvensional ini masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) impor, sedangkan kendaraan listrik ini menggunakan energi listrik yang diproduksi oleh PLN," ucapnya.
Untuk penggunaan kendaraan listrik di Sumsel, katanya, masih terbilang sedikit hanya sekitar 200 pengguna kendaraan listrik maka dari itu PLN menggalakkan program konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik berbasis baterai.
Dalam menggalakkan program tersebut, PLN S2JB bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sumsel memberikan pelatihan bagi para guru dan siswa SMK di Sumsel, dengan tujuan untuk menyosialisasikan dan mendorong warga agar beralih kendaraan listrik berbasis baterai.
"Dengan pelatihan ini akan banyak tenaga-tenaga yang bisa mengkonversikan motor konvensional ke motor listrik sehingga banyak yang beralih ke kendaraan listrik," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan bagi pemilik kendaraan listrik yang ingin melakukan perjalanan antar kota itu tidak perlu khawatir sebab Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah tersedia di beberapa rest area tol Sumatra.
"Untuk pemilik kendaraan listrik ini tidak perlu khawatir apabila melakukan perjalanan antar kota tidak perlu khawatir sebab di beberapa rest area tol ini telah tersedia SPKLU, yang memudahkan pengisian ulang baterai kendaraan listrik," kata Adnan.
"Kami mengajak supaya warga untuk menggunakan kendaraan listrik, biaya operasionalnya lebih murah 25 persen dibandingkan kendaraan konvensional," kata Amris Adnan saat diwawancarai di Palembang, Selasa.
Ia mengatakan penggunaan kendaraan listrik itu juga merupakan dorongan dari Presiden RI untuk mengurangi penggunaan BBM dan menurunkan emisi gas buang.
"Sebab kendaraan konvensional ini masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) impor, sedangkan kendaraan listrik ini menggunakan energi listrik yang diproduksi oleh PLN," ucapnya.
Untuk penggunaan kendaraan listrik di Sumsel, katanya, masih terbilang sedikit hanya sekitar 200 pengguna kendaraan listrik maka dari itu PLN menggalakkan program konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik berbasis baterai.
Dalam menggalakkan program tersebut, PLN S2JB bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sumsel memberikan pelatihan bagi para guru dan siswa SMK di Sumsel, dengan tujuan untuk menyosialisasikan dan mendorong warga agar beralih kendaraan listrik berbasis baterai.
"Dengan pelatihan ini akan banyak tenaga-tenaga yang bisa mengkonversikan motor konvensional ke motor listrik sehingga banyak yang beralih ke kendaraan listrik," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan bagi pemilik kendaraan listrik yang ingin melakukan perjalanan antar kota itu tidak perlu khawatir sebab Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah tersedia di beberapa rest area tol Sumatra.
"Untuk pemilik kendaraan listrik ini tidak perlu khawatir apabila melakukan perjalanan antar kota tidak perlu khawatir sebab di beberapa rest area tol ini telah tersedia SPKLU, yang memudahkan pengisian ulang baterai kendaraan listrik," kata Adnan.