Palembang (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan membuka sejumlah pusat latihan bela diri kempo di lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan negara, dan satuan kerja lainnya.

Pembukaan pusat latihan kempo tersebut untuk membina fisik dan keterampilan bela diri pegawai jajaran Kemenkumham, warga binaan pemasyarakatan, dan masyarakat umum, kata Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya di Palembang, Jumat.

Kemudian untuk menyemarakkan kegiatan olahraga bersama pada setiap Jumat atau akhir pekan dengan slogan 'Kumham Sehat Kumham Produktif'.

Ilham menjelaskan setelah resmi dikukuhkan sebagai Ketua Federasi Kempo Indonesia (FKI) Wilayah Sumatera Selatan pada Maret 2023, dirinya terus aktif melakukan berbagai program dan kegiatan latihan bersama.

Kegiatan latihan bersama diawali dengan menginstruksikan jajaran Kanwil Kemenkumham di 17 kabupaten/kota agar mengikuti pelatihan bela diri kempo, kini mulai berkembang diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat.
Selaku Ketua FKI Wilayah Sumsel periode 2023-2027, Ilham mengatakan dirinya telah membuat pusat latihan kempo di beberapa lokasi seperti di Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, LPKA Klas I Palembang, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang, dan halaman Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel.

Kemudian di Graha YPI Adabiyah Palembang, Graha Puri Tanjung Asri Palembang, Graha Budosin Palembang, Graha Arjuna Prabumulih, dan Graha BNNK Kayu Agung.

Kempo adalah salah satu seni bela diri Jepang yang terbagi menjadi dua yakni goho dan juho.

Goho adalah teknik bela diri yang bersifat keras, memuat unsur berupa pukulan, tendangan, dan tangkisan.

Sedangkan juho merupakan teknik yang bersifat lunak, memuat unsur berupa bantingan, kuncian, tangkapan dan lemparan, teknik ini sangat efektif untuk menjatuhkan lawan, dan tidak menguras banyak tenaga, serta bisa mematahkan bagian tubuh lawan karena berfokus pada titik kelemahan manusia, kata Kakanwil Ilham.

Pewarta : Yudi Abdullah
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024