Palembang, Sumsel (ANTARA) - Kedai Kopi Mibar yang berlokasi di Jalan Semeru Plaju Kota Palembang menyediakan perpaduan antara kopi dan rempah yang sangat jarang ditemui di kedai lain .
Kedai kopi itu dibuat karena ingin adanya tempat belajar, tempat tumbuh dan tempat berproses.
Selain itu juga bisa digunakan untuk mengembangkan sebuah fashion dan juga tempat berbagi ide. Settingnya dibuat agar pengunjung menganggap rumah sendiri bukan sekedar tempat ngopi ngopi biasa.
"Tujuan dibuatnya kopi yang bercampur rempah karena dari dulu saya senang dengan kopi juga rempah, membuka kedai ini karena sebuah kesukaan yang menjadi habbit," ujar Mahesa pemilik Kedai Mimbar.
Memilih rempah untuk dipadukan ke kopi karena rempah sendiri sudah mulai jarang dipakai.
Dahulu ada orang yang berjualan jamu gendong keliling yang masih menggunakan bahan rempah, dan kini sudah sangat jarang . Maka dari itu ia ingin membuat minuman rempah yang dimana menjadi pengingat bahwa daerah ini kaya akan rempah.
Awal minuman rempah ini hanya untuk mengenalkan kepada masyarakat saja ,tapi lama kelamaan menu ini menjadi primadona di kedai Mimbar.
Dengan harganya mulai dari Rp15 ribu sampai Rp25 ribu per gelas sudah bisa menikmati minuman rempah yang segar baik es ataupun panas.
"Inspirasi membuat minuman rempah ini dimulai dari kenangan masa kecil tentang minuman rempah, juga terinspirasi dari tempat pak de yang menjual minuman teh rempah. Dan di situlah saya mencoba inovasi antara kopi dan rempah," katanya menambahkan.
Kedai kopi itu dibuat karena ingin adanya tempat belajar, tempat tumbuh dan tempat berproses.
Selain itu juga bisa digunakan untuk mengembangkan sebuah fashion dan juga tempat berbagi ide. Settingnya dibuat agar pengunjung menganggap rumah sendiri bukan sekedar tempat ngopi ngopi biasa.
"Tujuan dibuatnya kopi yang bercampur rempah karena dari dulu saya senang dengan kopi juga rempah, membuka kedai ini karena sebuah kesukaan yang menjadi habbit," ujar Mahesa pemilik Kedai Mimbar.
Memilih rempah untuk dipadukan ke kopi karena rempah sendiri sudah mulai jarang dipakai.
Dahulu ada orang yang berjualan jamu gendong keliling yang masih menggunakan bahan rempah, dan kini sudah sangat jarang . Maka dari itu ia ingin membuat minuman rempah yang dimana menjadi pengingat bahwa daerah ini kaya akan rempah.
Awal minuman rempah ini hanya untuk mengenalkan kepada masyarakat saja ,tapi lama kelamaan menu ini menjadi primadona di kedai Mimbar.
Dengan harganya mulai dari Rp15 ribu sampai Rp25 ribu per gelas sudah bisa menikmati minuman rempah yang segar baik es ataupun panas.
"Inspirasi membuat minuman rempah ini dimulai dari kenangan masa kecil tentang minuman rempah, juga terinspirasi dari tempat pak de yang menjual minuman teh rempah. Dan di situlah saya mencoba inovasi antara kopi dan rempah," katanya menambahkan.