Martapura (ANTARA) - Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Lanosin Hamzah meresmikan program listrik masuk sawah di Desa Mendayun, Kecamatan Madang Suku 1 guna mewujudkan petani sejahtera.

"Alhamdulillah hari ini program listrik masuk sawah sudah dapat dimanfaatkan oleh petani sebagai sarana penunjang bercocok tanam," kata Bupati Lanosin Hamzah di Martapura, Ibu Kota Kabupaten OKU Timur, Kamis.

Dia menjelaskan, listrik masuk sawah ini merupakan terobosan Pemkab OKU Timur dalam upaya meningkatkan sektor pertanian khususnya tanaman padi sawah.

Dalam program ini pihaknya menggandeng PT PLN Persero untuk mengaliri listrik ke area sawah milik petani di daerah itu.

Menurutnya, program ini diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena ditopang dengan perairan yang memadai sehingga hasil panen padi IP-300 bisa lebih meningkat.

"Kabupaten OKU Timur menjadi lumbung pangan nasional sehingga dengan adanya listrik masuk desa ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen petani," harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan bantuan irigasi air dalam tanah serta sarana dan prasarana yang mendukung petani yaitu satu unit mesin traktor roda dua, cultivator, pompa air converter, handspayer dan emposan.

Selain itu, petani juga mendapat bantuan untuk bercocok tanam seperti pupuk organik cair, benih padi, benih jagung dan benih sayur mayur sekaligus menyerahkan kartu tani untuk mempermudah petani dalam membeli pupuk bersubsidi dari pemerintah.

"Melalui program listrik masuk sawah dan seluruh bantuan yang diberikan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di Kabupaten OKU Timur sehingga petani lebih sejahtera," ujarnya.

Sementara itu, Manager PT PLN UP3 Lahat, M Syafdinnur sebelumnya menyampaikan, bantuan ini merupakan program CSR PLN dalam upaya mendorong sektor pertanian di Kabupaten OKU Timur sebagai daerah lumbung pangan terbesar di Sumsel.

Adapun bantuan yang diberikan berupa 16 KWH meter pasang baru, 16 pompa air electric dan 16 sprayer electric senilai Rp120.000.000.

"Program ini menyasar pada petani yang menerapkan sistem pertanian tadah hujan yang biasanya mengalami kekeringan pada periode musim tanam kedua dan ketiga setiap tahunnya," ujar dia.

Pewarta : Edo Purmana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024