Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan bersama jajaran satuan wilayah hingga tingkat Polsek meningkatkan pengamanan markas komando (mako) sebagai tindakan antisipasi  kejadian ledakan bom bunuh diri di Mako Polsek  Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi.

Setelah adanya kejadian di Mako Polsek  Astanaanyar  Bandung itu, kegiatan pengamanan seluruh mako jajaran Polda Sumsel lebih ditingkatkan sebagai tindakan pencegahan agar kasus serupa tidak terjadi di daerah ini, kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol.Supriadi di Palembang, Rabu.

Menurut dia,  peningkatan pengamanan mako bukan berarti membatasi masyarakat yang akan datang meminta bantuan  polisi dan melaporkan pengaduan berbagai permasalahan hukum yang mereka hadapi.

Dengan peningkatan pengamanan tersebut, justru memberikan jaminan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang datang ke kantor polisi, karena siapapun yang melalui pintu masuk pos penjagaan telah melalui pemeriksaan dan dipastikan tidak membawa benda yang berpotensi meledak atau membahayakan keselamatan jiwa, katanya.

Dia menjelaskan, secara umum hingga kini kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah Sumsel cukup kondusif.

Untuk mempertahankan kondisi kamtibmas yang kondusif itu, selain meningkatkan pengamanan, pihaknya juga mengharapkan partisipasi dari semua pihak dan lapisan masyarakat  meningkatkan kewaspadaan dari hal-hal yang dapat mengganggu kamtibmas.

Tugas dan fungsi preventif semua personel di jajarannya dioptimalkan guna mencegah terjadinya berbagai kriminalitas dan gangguan kamtibmas.

"Kami berupaya mengoptimalkan tugas dan fungsi preventif dalam pencegahan gangguan kamtibmas sesuai program Polri yang Presisi," ujarnya.

Melalui upaya tersebut diharapkan aksi bom bunuh diri dan aksi kejahatan lainnya dapat dicegah sehingga kondisi kamtibmas yang kondusif tetap terjaga.

Dengan kondisi kamtibmas yang kondusif berbagai aktivitas masyarakat, kegiatan ekonomi dan pembangunan daerah bisa berjalan sebagaimana biasanya, kata Kabid Humas.

Pewarta : Yudi Abdullah
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025