Jakarta (ANTARA) - Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, Eva Chairunnisa mengatakan, tiga gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) dan satu tiang listrik aliran atas terkena dampak kereta anjlok di Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu.
"Ada tiga kereta yang anjlok dari KRL dari Kampung Bandan menuju Manggarai tersebut. Kemudian ada prasarana yang terdampak, itu tiang LAA (listrik aliran atas) juga," kata Eva
kepada wartawan di Jakarta Utara, Sabtu.
Saat ini Tim KAI Daop 1 Jakarta dan tim awak sarana KAI Commuter sedang mengevakuasi gerbong kereta dan prasarana yang terdampak di lokasi agar pelayanan penumpang yang menggunakan kereta tetap berjalan lancar.
"Kami maksimalkan sebisa mungkin sampai titik terjauh masih tetap dapat melayani penumpang," kata Eva.
Penyebab anjloknya kereta masih diselidiki oleh Tim KAI Commuter dengan memanggil seluruh pihak yang ada kaitan dengan operasional kereta tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut.
KAI Daop 1 Jakarta menunggu hasil investigasi tersebut.
Dia menyebutkan, sebanyak 21 kereta api jarak jauh (KJJ) menyesuaikan pola operasionalnya
dengan pemotongan relasi sejak kejadian Sabtu siang pukul 13.45 sampai sekitar pukul 18.00 WIB.
"Terdapat sekitar 21 kereta yang sudah melakukan pola operasional dengan pemotongan relasi. Jadi ada 11 kereta dari Bekasi yang balik, hanya sampai Stasiun Pasar Senen," kata Eva.
Kemudian 10 KA lagi hanya sampai Stasiun Angke. "Saat ini yang bisa kami lakukan memaksimalkan perjalanan KA untuk dapat melayani penumpang," ujar Eva pula.
Untuk kereta dari Bekasi yang akan menuju Manggarai, Tanah Abang dan Kampung Bandan, perjalanannya hanya sampai Stasiun Angke. Kemudian untuk relasi dari Bekasi yang melalui lintas Jatinegara-Kampung Bandan, perjalanannya hanya sampai Stasiun Pasar Senen.
"Jadi ada yang hanya sampai Stasiun Angke, ada juga yang hanya sampai Stasiun Pasar Senen, kembali lagi," kata Eva.
Adanya pengaturan operasional ini membuat perjalanan KJJ baik keberangkatan dari Pasar Senen dan Gambir sejauh ini normal.
"Termasuk juga untuk kereta lintas Tanjung Priok, dengan rute perjalanan Jakarta Kota-Tanjung Priok juga tetap berjalan," katanya.
"Ada tiga kereta yang anjlok dari KRL dari Kampung Bandan menuju Manggarai tersebut. Kemudian ada prasarana yang terdampak, itu tiang LAA (listrik aliran atas) juga," kata Eva
kepada wartawan di Jakarta Utara, Sabtu.
Saat ini Tim KAI Daop 1 Jakarta dan tim awak sarana KAI Commuter sedang mengevakuasi gerbong kereta dan prasarana yang terdampak di lokasi agar pelayanan penumpang yang menggunakan kereta tetap berjalan lancar.
"Kami maksimalkan sebisa mungkin sampai titik terjauh masih tetap dapat melayani penumpang," kata Eva.
Penyebab anjloknya kereta masih diselidiki oleh Tim KAI Commuter dengan memanggil seluruh pihak yang ada kaitan dengan operasional kereta tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut.
KAI Daop 1 Jakarta menunggu hasil investigasi tersebut.
Dia menyebutkan, sebanyak 21 kereta api jarak jauh (KJJ) menyesuaikan pola operasionalnya
dengan pemotongan relasi sejak kejadian Sabtu siang pukul 13.45 sampai sekitar pukul 18.00 WIB.
"Terdapat sekitar 21 kereta yang sudah melakukan pola operasional dengan pemotongan relasi. Jadi ada 11 kereta dari Bekasi yang balik, hanya sampai Stasiun Pasar Senen," kata Eva.
Kemudian 10 KA lagi hanya sampai Stasiun Angke. "Saat ini yang bisa kami lakukan memaksimalkan perjalanan KA untuk dapat melayani penumpang," ujar Eva pula.
Untuk kereta dari Bekasi yang akan menuju Manggarai, Tanah Abang dan Kampung Bandan, perjalanannya hanya sampai Stasiun Angke. Kemudian untuk relasi dari Bekasi yang melalui lintas Jatinegara-Kampung Bandan, perjalanannya hanya sampai Stasiun Pasar Senen.
"Jadi ada yang hanya sampai Stasiun Angke, ada juga yang hanya sampai Stasiun Pasar Senen, kembali lagi," kata Eva.
Adanya pengaturan operasional ini membuat perjalanan KJJ baik keberangkatan dari Pasar Senen dan Gambir sejauh ini normal.
"Termasuk juga untuk kereta lintas Tanjung Priok, dengan rute perjalanan Jakarta Kota-Tanjung Priok juga tetap berjalan," katanya.