Palembang (ANTARA) - Kantor Pos Cabang Utama Palembang akan menyalurkan bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT-BBM) tahap kedua kepada 248.976 keluarga penerima manfaat (KPM) pada tanggal 22 November 2022 .
“Besok, Selasa (22/11) kami akan menyalurkan BLT-BBM tahap kedua yang direncanakan sebanyak 248.976 ,” kata Executive General Manajer Kantor Cabang Utama PT Pos Indonesia Palembang Fendi Anjasmara di Palembang, Senin
Bantuan BLT-BBM tahap kedua ini sama seperti sebelumnya masing-masing berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) penyesuaian harga BBM subsidi senilai Rp300 ribu, dan Bantuan Pangan NonTunai (BPMT) reguler senilai Rp200 ribu.
Dia mengatakan penerima bantuan BLT-BBM tahap kedua ini berkurang sebanyak 9.218 karena pada tahap pertama target yang dialokasi sebanyak 258.194 orang.
“Pada tahap kedua ini pasti tidak sama karena pada tahap pertama ada yang tidak berhasil dibayarkan,ada juga yang pindah, dan bahkan ada yang meninggal dunia," katanya.
Bantuan tersebut meliputi lima wilayah di Sumsel yakni Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupatan Musi Banyuasin (Muba), dan Kabuptan Banyuasin.
Dalam penyalurannya para warga penerima manfaat diwajibkan membawa identitas diri seperti KTP dan kartu keluarga, sebab akan didata oleh petugas PT Pos Indonesia seperti penyaluran tahap pertama yang berlangsung beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Kepala Dinas Sosial Sumsel Mirwansyah mengatakan untuk memudahkan hidup warga yang terdampak pascapenyesuaian harga BBM subsidi itu pemerintah telah menggelontorkan dana bantuan sebagai bantalan sosial tambahan yang nilainya sangat besar.
Adapun diketahui pemerintah mengalokasikan dana bantalan sosial tambahan pengalihan subsidi BBM tersebut total senilai Rp24,17 triliun.
Maka dari itu, Mirwansyah berharap, warga setiap kategori penerima dana bantuan bisa memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pokok keluarga, misalnya seperti belanja makanan, jajan anak sekolah dan hindari belanja di luar kebutuhan itu menggunakan dana bantuan.
Dalam kondisi negara yang sedang prihatin saat ini dampak ketidakpastian ekonomi global, lanjutnya, pemerintah secara khusus berharap kepada masyarakat untuk mulai belajar menerapkan gaya atau pola hidup hemat.
“Besok, Selasa (22/11) kami akan menyalurkan BLT-BBM tahap kedua yang direncanakan sebanyak 248.976 ,” kata Executive General Manajer Kantor Cabang Utama PT Pos Indonesia Palembang Fendi Anjasmara di Palembang, Senin
Bantuan BLT-BBM tahap kedua ini sama seperti sebelumnya masing-masing berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) penyesuaian harga BBM subsidi senilai Rp300 ribu, dan Bantuan Pangan NonTunai (BPMT) reguler senilai Rp200 ribu.
Dia mengatakan penerima bantuan BLT-BBM tahap kedua ini berkurang sebanyak 9.218 karena pada tahap pertama target yang dialokasi sebanyak 258.194 orang.
“Pada tahap kedua ini pasti tidak sama karena pada tahap pertama ada yang tidak berhasil dibayarkan,ada juga yang pindah, dan bahkan ada yang meninggal dunia," katanya.
Bantuan tersebut meliputi lima wilayah di Sumsel yakni Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupatan Musi Banyuasin (Muba), dan Kabuptan Banyuasin.
Dalam penyalurannya para warga penerima manfaat diwajibkan membawa identitas diri seperti KTP dan kartu keluarga, sebab akan didata oleh petugas PT Pos Indonesia seperti penyaluran tahap pertama yang berlangsung beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Kepala Dinas Sosial Sumsel Mirwansyah mengatakan untuk memudahkan hidup warga yang terdampak pascapenyesuaian harga BBM subsidi itu pemerintah telah menggelontorkan dana bantuan sebagai bantalan sosial tambahan yang nilainya sangat besar.
Adapun diketahui pemerintah mengalokasikan dana bantalan sosial tambahan pengalihan subsidi BBM tersebut total senilai Rp24,17 triliun.
Maka dari itu, Mirwansyah berharap, warga setiap kategori penerima dana bantuan bisa memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pokok keluarga, misalnya seperti belanja makanan, jajan anak sekolah dan hindari belanja di luar kebutuhan itu menggunakan dana bantuan.
Dalam kondisi negara yang sedang prihatin saat ini dampak ketidakpastian ekonomi global, lanjutnya, pemerintah secara khusus berharap kepada masyarakat untuk mulai belajar menerapkan gaya atau pola hidup hemat.