Jakarta (ANTARA) - Mantan pemain tim nasional Brazil Pele menyebut bahwa kekerasan tak mempunyai tempat dalam olahraga saat ia menanggapi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang, termasuk di antaranya 32 anak-anak.
“Pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepak bola. Ada 32 anak-anak dari 125 orang yang meninggal dunia,” kata Pele dalam sebuah unggahan melalui media sosialnya, Selasa.
Baca juga: Konten warganet bisa jadi "kontrol" dalam tragedi Kanjuruhan
“Kekerasan tak punya tempat dalam olahraga. Tidak ada kekecewaan dari kekalahan yang dapat membenarkan kita kehilangan cinta kasih kepada sesama manusia. Olahraga seharusnya menjadi wujud cinta,” kata dia.
Tragedi Kanjuruhan yang membuat sedikitnya 125 orang meninggal dunia itu saat ini sedang dalam investigasi oleh tim pencari fakta yang dibentuk pemerintah dan dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD.
Baca juga: Menelaah penerapan aturan FIFA dalam Tragedi Kanjuruhan
Presiden Joko Widodo meminta tim pencari fakta dapat menuntaskan tugasnya dalam kurun waktu satu bulan.
Sementara itu, PSSI telah memutuskan untuk memberhentikan sementara seluruh kompetisi Liga 1 musim 2022/2023 hingga waktu yang tidak dapat ditentukan sembari menunggu hasil investigasi insiden di Stadion Kanjuruhan. Sedangkan Liga 2 Indonesia ditangguhkan selama dua pekan dimulai Senin (3/10).
Selain itu, Komite Disiplin PSSI juga telah menjatuhkan sanksi terhadap Arema FC sebagai tim tuan rumah berupa larangan menyelenggarakan pertandingan di Malang. Arema FC juga diberikan sanksi denda sebesar Rp250 juta akibat tragedi tersebut.
Baca juga: Ribuan suporter SFC gelar malam berkabung Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Kapolri sebut Korban meninggal tragedi Kanjuruhan berjumlah 125 orang
“Pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepak bola. Ada 32 anak-anak dari 125 orang yang meninggal dunia,” kata Pele dalam sebuah unggahan melalui media sosialnya, Selasa.
Baca juga: Konten warganet bisa jadi "kontrol" dalam tragedi Kanjuruhan
“Kekerasan tak punya tempat dalam olahraga. Tidak ada kekecewaan dari kekalahan yang dapat membenarkan kita kehilangan cinta kasih kepada sesama manusia. Olahraga seharusnya menjadi wujud cinta,” kata dia.
Tragedi Kanjuruhan yang membuat sedikitnya 125 orang meninggal dunia itu saat ini sedang dalam investigasi oleh tim pencari fakta yang dibentuk pemerintah dan dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD.
Baca juga: Menelaah penerapan aturan FIFA dalam Tragedi Kanjuruhan
Presiden Joko Widodo meminta tim pencari fakta dapat menuntaskan tugasnya dalam kurun waktu satu bulan.
Sementara itu, PSSI telah memutuskan untuk memberhentikan sementara seluruh kompetisi Liga 1 musim 2022/2023 hingga waktu yang tidak dapat ditentukan sembari menunggu hasil investigasi insiden di Stadion Kanjuruhan. Sedangkan Liga 2 Indonesia ditangguhkan selama dua pekan dimulai Senin (3/10).
Selain itu, Komite Disiplin PSSI juga telah menjatuhkan sanksi terhadap Arema FC sebagai tim tuan rumah berupa larangan menyelenggarakan pertandingan di Malang. Arema FC juga diberikan sanksi denda sebesar Rp250 juta akibat tragedi tersebut.
Baca juga: Ribuan suporter SFC gelar malam berkabung Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Kapolri sebut Korban meninggal tragedi Kanjuruhan berjumlah 125 orang