Tarakan (ANTARA) - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bulungan, Kalimantan Utara melakukan pemeriksaan terhadap delapan orang terkait dengan tanah longsor di tambang batu bara perusahaan PT Pipit Mutiara Jaya di Kabupaten Tana Tidung.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap delapan saksi yang tahu longsor di lapangan. Namun untuk penyebab longsornya tambang kita masih menunggu jawaban dari Inspektur Tambang Kementerian ESDM," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Bulungan Iptu Komaini saat dihubungi dari Tarakan, Senin (11/4).
Dia mengatakan bahwa Inspektur Tambang juga melakukan investigasi terkait longsor tambang batu bara milik PT PMJ.
Pemeriksaan saksi-saksi dari pihak PMJ yang dilakukan Polres Bulungan sebatas pemeriksaan ada longsor, namun terkait dengan penyebabnya belum diketahui.
"Apakah disebabkan oleh kelalaian dari pengawasnnya atau dari SOP itu dari Inspektur Tambang," katanya.
Polres Bulungan juga mengirim tim satuan reskrim ke Tarakan, rencana pada Selasa (12/4) dilakukan pemeriksaan terhadap empat korban yang selamat dan sedang menjalani pengobatan di Tarakan.
Sebanyak delapan orang yang sudah diperiksa berasal dari manajemen PT PMJ.
Sebanyak enam orang tertimbun tanah longsor di tambang batu bara perusahaan PT PMJ pada Senin (28/3).
Sebanyak empat orang selamat, satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia atas nama Sawaluddin (43) dan seorang masih dalam pencarian atas nama Santok (32).
"Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap delapan saksi yang tahu longsor di lapangan. Namun untuk penyebab longsornya tambang kita masih menunggu jawaban dari Inspektur Tambang Kementerian ESDM," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Bulungan Iptu Komaini saat dihubungi dari Tarakan, Senin (11/4).
Dia mengatakan bahwa Inspektur Tambang juga melakukan investigasi terkait longsor tambang batu bara milik PT PMJ.
Pemeriksaan saksi-saksi dari pihak PMJ yang dilakukan Polres Bulungan sebatas pemeriksaan ada longsor, namun terkait dengan penyebabnya belum diketahui.
"Apakah disebabkan oleh kelalaian dari pengawasnnya atau dari SOP itu dari Inspektur Tambang," katanya.
Polres Bulungan juga mengirim tim satuan reskrim ke Tarakan, rencana pada Selasa (12/4) dilakukan pemeriksaan terhadap empat korban yang selamat dan sedang menjalani pengobatan di Tarakan.
Sebanyak delapan orang yang sudah diperiksa berasal dari manajemen PT PMJ.
Sebanyak enam orang tertimbun tanah longsor di tambang batu bara perusahaan PT PMJ pada Senin (28/3).
Sebanyak empat orang selamat, satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia atas nama Sawaluddin (43) dan seorang masih dalam pencarian atas nama Santok (32).