Jakarta (ANTARA) - Juara Grand Slam 23 kali Serena Williams mengatakan dia kemungkinan akan menghadapi hukuman yang jauh lebih berat jika dia terlibat dalam perilaku yang sama dengan petenis Jerman Alexander Zverev, yang dikeluarkan dari turnamen bulan lalu karena perilaku tidak sportif.
Petenis nomor tiga dunia itu dikeluarkan dari ajang ATP 500 di Acapulco setelah dia berulang kali memukul kursi wasit dengan raketnya usai mengalami kekalahan di nomor ganda.
Zverev kemudian didenda 40.000 dolar AS atau sekitar Rp575 juta untuk insiden itu, di mana dia nyaris memukul wasit Alessandro Germani.
"Benar-benar ada standar ganda," kata mantan petenis nomor satu dunia Williams kepada reporter CNN Christiane Amanpour, dikutip dari Reuters, Sabtu.
"Saya mungkin akan berada di penjara jika saya melakukan itu -- benar-benar, secara harfiah, bukan lelucon."
"Saya sebenarnya pernah dalam masa percobaan sekali," ujarnya menambahkan, tetapi menolak sambil tertawa untuk membahas lebih lanjut ketika Amanpour menanyakan tentang insiden tersebut.
Pada tahun 2009, komite Grand Slam menempatkan Williams dalam masa percobaan selama dua tahun dan mendendanya 175.000 dolar AS atau sekitar Rp2,5 miliar untuk "pelanggaran besar dari perilaku yang buruk" selama semifinal melawan Kim Clijsters, yang akhirnya menjadi juara, di US Open.
"Anda melihat itu (standar ganda) ketika Anda melihat hal-hal lain terjadi di tur, seperti, 'tunggu -- apakah saya telah melakukan itu? Hmm,'" kata Williams.
"Tapi tidak apa-apa. Pada akhirnya, saya adalah saya dan saya mencintai diri saya."
Petenis nomor tiga dunia itu dikeluarkan dari ajang ATP 500 di Acapulco setelah dia berulang kali memukul kursi wasit dengan raketnya usai mengalami kekalahan di nomor ganda.
Zverev kemudian didenda 40.000 dolar AS atau sekitar Rp575 juta untuk insiden itu, di mana dia nyaris memukul wasit Alessandro Germani.
"Benar-benar ada standar ganda," kata mantan petenis nomor satu dunia Williams kepada reporter CNN Christiane Amanpour, dikutip dari Reuters, Sabtu.
"Saya mungkin akan berada di penjara jika saya melakukan itu -- benar-benar, secara harfiah, bukan lelucon."
"Saya sebenarnya pernah dalam masa percobaan sekali," ujarnya menambahkan, tetapi menolak sambil tertawa untuk membahas lebih lanjut ketika Amanpour menanyakan tentang insiden tersebut.
Pada tahun 2009, komite Grand Slam menempatkan Williams dalam masa percobaan selama dua tahun dan mendendanya 175.000 dolar AS atau sekitar Rp2,5 miliar untuk "pelanggaran besar dari perilaku yang buruk" selama semifinal melawan Kim Clijsters, yang akhirnya menjadi juara, di US Open.
"Anda melihat itu (standar ganda) ketika Anda melihat hal-hal lain terjadi di tur, seperti, 'tunggu -- apakah saya telah melakukan itu? Hmm,'" kata Williams.
"Tapi tidak apa-apa. Pada akhirnya, saya adalah saya dan saya mencintai diri saya."