Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan 52 ton minyak goreng dalam operasi pasar jilid II di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang dan sekitarnya pada periode 12-31 Januari 2022.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Rizali di Palembang, Sumsel, Jumat, mengatakan minyak goreng kemasan itu akan dijual dengan harga Rp14.000/liter bekerja sama dengan PT Indo Karya Internusa.
"Kami melakukan operasi pasar jilid II sesuai arahan dari Kemendag agar harga minyak gorong segera turun," kata Rizali.
Sebanyak 15 titik akan dijangkau dalam operasi pasar tersebut yakni pasar di Palembang meliputi Pasar Alang-Alang Lebar (12 Januari), Pasar Kebon Semai (13 Januari), Pasar 10 Ulu (14 Januari), Pasar Kenten Laut (19 Januari), Pasar Modern Plaju (20 Januari), Pasar Sekip Ujung (21 Januari).
Kemudian, Pasar 3-4 Ulu (25 Januari), Pasar 16 Ilir (26 Januari), Pasar Kertapati (27 Januari), Pasar Mas Krebet (28 Januari), Pasar Sako Sematang Borang (31 Januari), dan Pasar Yada (31 Januari).
Sedangkan lokasi di luar Kota Palembang yakni Pasar Gelumbang (24 Januari), Pasar Kayu Agung (17 Januari), dan Pasar Inderalaya (18 Januari).
"Setiap titik diberikan alokasi 3.504 liter," kata dia.
Saat ini, berdasarkan pemantauan Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan, harga minyak goreng di pasar tradisional masih tinggi yakni Rp19.000 per lt (kemasan).
Sebelumnya, harga minyak goreng sempat melambung hingga Rp21 ribu/liter. Namun sejak awal tahun bergerak turun menjadi Rp19.000/liter.
Penurunan harga ini, menurut Rizali, dipengaruhi oleh operasi pasar jilid I yang menjual 25.200 liter minyak goreng dengan harga Rp14.000 di sejumlah pasar tradisional Palembang pada 22-30 Desember 2021.
Walau sudah turun, menurut Rizali, harga itu belum ideal karena harga eceran tertingi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp14.000/liter atau sudah naik dari Rp11.000/liter karena menyesuaikan dengan kenaikan harga CPO di pasar internasional.
"Sejauh ini, kami menilai operasi pasar masih efektif untuk mengendalikan gejolak harga. Kami optimistis upaya ini akan berdampak," kata dia.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Rizali di Palembang, Sumsel, Jumat, mengatakan minyak goreng kemasan itu akan dijual dengan harga Rp14.000/liter bekerja sama dengan PT Indo Karya Internusa.
"Kami melakukan operasi pasar jilid II sesuai arahan dari Kemendag agar harga minyak gorong segera turun," kata Rizali.
Sebanyak 15 titik akan dijangkau dalam operasi pasar tersebut yakni pasar di Palembang meliputi Pasar Alang-Alang Lebar (12 Januari), Pasar Kebon Semai (13 Januari), Pasar 10 Ulu (14 Januari), Pasar Kenten Laut (19 Januari), Pasar Modern Plaju (20 Januari), Pasar Sekip Ujung (21 Januari).
Kemudian, Pasar 3-4 Ulu (25 Januari), Pasar 16 Ilir (26 Januari), Pasar Kertapati (27 Januari), Pasar Mas Krebet (28 Januari), Pasar Sako Sematang Borang (31 Januari), dan Pasar Yada (31 Januari).
Sedangkan lokasi di luar Kota Palembang yakni Pasar Gelumbang (24 Januari), Pasar Kayu Agung (17 Januari), dan Pasar Inderalaya (18 Januari).
"Setiap titik diberikan alokasi 3.504 liter," kata dia.
Saat ini, berdasarkan pemantauan Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan, harga minyak goreng di pasar tradisional masih tinggi yakni Rp19.000 per lt (kemasan).
Sebelumnya, harga minyak goreng sempat melambung hingga Rp21 ribu/liter. Namun sejak awal tahun bergerak turun menjadi Rp19.000/liter.
Penurunan harga ini, menurut Rizali, dipengaruhi oleh operasi pasar jilid I yang menjual 25.200 liter minyak goreng dengan harga Rp14.000 di sejumlah pasar tradisional Palembang pada 22-30 Desember 2021.
Walau sudah turun, menurut Rizali, harga itu belum ideal karena harga eceran tertingi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp14.000/liter atau sudah naik dari Rp11.000/liter karena menyesuaikan dengan kenaikan harga CPO di pasar internasional.
"Sejauh ini, kami menilai operasi pasar masih efektif untuk mengendalikan gejolak harga. Kami optimistis upaya ini akan berdampak," kata dia.