Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam mengatakan pembangunan fasilitas Cyber Security Hub merupakan upaya akselerasi pembentukan talenta-talenta digital di bidang keamanan siber.
“Kebutuhan akan ahli, pakar, maupun teknisi yang memiliki kompetensi di bidang keamanan siber sangat besar. Perlu akselerasi melalui berbagai pelatihan maupun program sertifikasi untuk penyiapan talenta digital bidang keamanan siber," ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya Cyber Security Hub diresmikan di Surakarta, Jawa Tengah. Lebih lanjut Nizam menjelaskan bahwa semakin masifnya penggunaan internet di setiap lini kehidupan juga meningkatkan jumlah kejahatan di dunia maya.
Nizam mengungkapkan bahwa setiap hari terjadi jutaan serangan siber baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kondisi itu tentunya membutuhkan SDM yang kompeten di bidang keamanan siber untuk menangkal dan mengatasi berbagai bentuk kejahatan di dunia maya.
Nizam memandang bahwa fasilitas Cyber Security Hub yang dibangun di Solo Techno Park ini memiliki tiga fungsi penting. Pertama, sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keamanan data dan informasi di dunia maya.
Kedua, sebagai sarana pelatihan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang keamanan siber. Ketiga, sebagai sarana riset dan pengembangan inovasi di bidang keamanan siber.
“Tahun ini ada 10.000 talenta-talenta digital yang telah dihasilkan melalui pelatihan baik daring maupun luring. Kita proyeksikan meningkat di tahun-tahun mendatang," ungkap Nizam.
Nizam berharap fasilitas Cyber Security Hub ini dapat menjadi pusat unggulan nasional dalam penyiapan dan pengembangan kompetensi di bidang keamanan siber. “Ke depan harapannya Cyber Security Hub ini dapat menjadi center of excellent nasional dalam pengembangan maupun riset bidang keamanan siber di Indonesia," kata Nizam.
Pada kesempatan sama, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyambut baik adanya fasilitas Cyber Security Hub di Solo Techno Park. Gibran memandang bahwa kompetensi di bidang keamanan siber sangat dibutuhkan di setiap sektor baik swasta maupun pemerintahan. Gibran mengajak masyarakat memanfaatkan fasilitas Cyber Security Hub itu.
“Ini adalah peluang. Masyarakat bisa mengikuti berbagai program pelatihan maupun sertifikasi bidang keamanan siber. Setiap sektor baik swasta maupun pemerintahan membutuhkan ahli yang kompeten di bidang keamanan siber," ujar Gibran.
Rektor UNS, Jamal Wiwoho juga menyambut baik pembangunan fasilitas Cyber Security Hub. Jamal melihat bahwa keamanan siber merupakan isu krusial di tengah perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di era revolusi industri 4.0.
Jamal menilai bahwa dengan adanya talenta-talenta di bidang keamanan siber dapat menangkal dan meminimalisasi dampak kejahatan di dunia siber. Selain itu kemampuan keamanan siber juga bermanfaat untuk melindungi berbagai data sensitif dari berbagai bentuk akses ilegal.
Jamal juga memandang perlunya instrumen legal formal dalam bidang keamanan siber. Untuk itu perlu adanya percepatan pengesahan undang-undang tentang perlindungan data pribadi.*
“Kebutuhan akan ahli, pakar, maupun teknisi yang memiliki kompetensi di bidang keamanan siber sangat besar. Perlu akselerasi melalui berbagai pelatihan maupun program sertifikasi untuk penyiapan talenta digital bidang keamanan siber," ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya Cyber Security Hub diresmikan di Surakarta, Jawa Tengah. Lebih lanjut Nizam menjelaskan bahwa semakin masifnya penggunaan internet di setiap lini kehidupan juga meningkatkan jumlah kejahatan di dunia maya.
Nizam mengungkapkan bahwa setiap hari terjadi jutaan serangan siber baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kondisi itu tentunya membutuhkan SDM yang kompeten di bidang keamanan siber untuk menangkal dan mengatasi berbagai bentuk kejahatan di dunia maya.
Nizam memandang bahwa fasilitas Cyber Security Hub yang dibangun di Solo Techno Park ini memiliki tiga fungsi penting. Pertama, sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keamanan data dan informasi di dunia maya.
Kedua, sebagai sarana pelatihan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang keamanan siber. Ketiga, sebagai sarana riset dan pengembangan inovasi di bidang keamanan siber.
“Tahun ini ada 10.000 talenta-talenta digital yang telah dihasilkan melalui pelatihan baik daring maupun luring. Kita proyeksikan meningkat di tahun-tahun mendatang," ungkap Nizam.
Nizam berharap fasilitas Cyber Security Hub ini dapat menjadi pusat unggulan nasional dalam penyiapan dan pengembangan kompetensi di bidang keamanan siber. “Ke depan harapannya Cyber Security Hub ini dapat menjadi center of excellent nasional dalam pengembangan maupun riset bidang keamanan siber di Indonesia," kata Nizam.
Pada kesempatan sama, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyambut baik adanya fasilitas Cyber Security Hub di Solo Techno Park. Gibran memandang bahwa kompetensi di bidang keamanan siber sangat dibutuhkan di setiap sektor baik swasta maupun pemerintahan. Gibran mengajak masyarakat memanfaatkan fasilitas Cyber Security Hub itu.
“Ini adalah peluang. Masyarakat bisa mengikuti berbagai program pelatihan maupun sertifikasi bidang keamanan siber. Setiap sektor baik swasta maupun pemerintahan membutuhkan ahli yang kompeten di bidang keamanan siber," ujar Gibran.
Rektor UNS, Jamal Wiwoho juga menyambut baik pembangunan fasilitas Cyber Security Hub. Jamal melihat bahwa keamanan siber merupakan isu krusial di tengah perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di era revolusi industri 4.0.
Jamal menilai bahwa dengan adanya talenta-talenta di bidang keamanan siber dapat menangkal dan meminimalisasi dampak kejahatan di dunia siber. Selain itu kemampuan keamanan siber juga bermanfaat untuk melindungi berbagai data sensitif dari berbagai bentuk akses ilegal.
Jamal juga memandang perlunya instrumen legal formal dalam bidang keamanan siber. Untuk itu perlu adanya percepatan pengesahan undang-undang tentang perlindungan data pribadi.*