"BNI telah siap untuk menjawab tantangan bisnis pada 2022. Kami yakin, 2022 akan menjadi tahun yang lebih baik karena masyarakat telah berangsur-angsur beradaptasi dengan kondisi new normal,” kata Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Novita mengatakan kinerja bisnis BNI yang terlihat pada 2021 sudah nampak sangat memuaskan di mana laba bersih perusahaan hingga kuartal 3 2021 tumbuh 96,7 persen secara tahunan.
Hal tersebut didukung oleh percetakan fee based income dan interest margin yang masing-masing terkerek sebesar 17,7 persen dan 16,8 persen yoy.
Sebagai persiapan ekspansi, BNI saat ini memiliki modal yang sangat cukup untuk menjaga akselerasi pengembangan bisnis tahun depan.
Terlebih, perseroan telah melakukan penerbitan surat utang yang memperkuat modal inti tier 2 dan modal inti tier 1 sehingga mendorong CAR ke posisi 19,9 persen. Percetakan laba tahun ini pun akan menambah kekuatan modal inti BNI secara organik.
Selain itu, kualitas kredit juga menunjukkan pola perbaikan yang signifikan sehingga membuat persepsi risiko BNI lebih baik untuk melanjutkan ekspansi fungsi intermediasi. Adapun, NPL BNI pada kuartal ketiga ini sudah berada pada posisi 3,8 persen dari periode sama tahun lalu 4,3 persen.
BNI juga mampu meningkatkan daya saing suku bunga kredit. Hal tersebut berkat penghimpunan dana murah yang agresif tahun ini sehingga cost of fund terpangkas hingga 1,6 persen.
“Hal-hal ini untuk dapat membantu ekspansi kredit kami ke depan. Kami juga secara aktif melakukan transformasi layanan dan memperkuat layanan pelayanan. Kami juga telah meresmikan BNI sekuritas di Singapura mengoptimalkan segmen korporasi dan Xpora untuk mendukung debitur segmen umkm Go Global,” ujarnya.