Nusa Dua (ANTARA) - Partai final tunggal putra Indonesia Masters yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu di Nusa Dua, Bali, akan kembali menyajikan laga antara Anders Antonsen vs Kento Momota lagi, setelah pertandingan serupa juga terjadi di ajang yang sama dua tahun silam.
Bagi Antonsen, itu akan jadi penampilan triruntun di final Indonesia Masters, setelah mengalahkan Momota pada edisi 2019 dan hanya jadi runner-up lantaran ditundukkan wakil tuan rumah Anthony Sinisuka Ginting setahun berselang.
Final Indonesia Masters 2019, menandai satu-satunya kemenangan Antonsen atas pebulu tangkis nomor satu dunia tersebut dalam enam pertemuan, tapi penghuni peringkat ketiga itu tidak mau tersita rekor pertemuan dan memilih fokus mempersiapkan diri menjalani pertandingan.
"Saya tidak memikirkan rekor pertemuan, saya sangat antusias melawan Momota. Dia tampil berbeda sekarang dengan memiliki banyak pengalaman," ujar Antonsen di Nusa Dua, Sabtu.
Ia pun memastikan akan bermain lepas tanpa beban untuk kembali berdiri di podium tertinggi di laga puncak turnamen kelas Super 750 ini.
"Saya sangat antusias menghadapi laga final. Kemenangan di final Indonesia Masters 2019 atas Momota pasti membuat saya termotivasi dan saya berusaha yang terbaik untuk meraih kemenangan besok," ujar Antonsen.
Antonsen melenggang ke babak final lewat kemenangan atas pebulu tangkis India, Kidambi Srikanth di babak semifinal, Sabtu.
Ia mengaku senang bisa tampil untuk ketiga kalinya di babak final Indonesia Masters. Untuk besok, ia akan bermain lebih fokus dan berusaha mengurangi kesalahan di lapangan.
Sedangkan Momota lolos dari semifinal setelah mengalahkan Chou Tien Chen dari Taiwan dengan skor 21-19, 21-11 dalam 46 menit.
Selepas pertandingan, Momota mengaku bersyukur bisa memenangkan pertandingan yang melelahkan melawan Chen. Menghadapi unggulan keempat itu, Momota mengaku sempat kesulitan sebelum akhirnya bisa memenangkan pertandingan.
"Pada pertandingan tadi, lawan juga bermain sangat baik. Saya hampir mengikuti alur permainannya. Beruntung saya bisa keluar dari tekanan dan bermain dengan pola permainan saya sendiri," ungkap Momota.
Bagi Antonsen, itu akan jadi penampilan triruntun di final Indonesia Masters, setelah mengalahkan Momota pada edisi 2019 dan hanya jadi runner-up lantaran ditundukkan wakil tuan rumah Anthony Sinisuka Ginting setahun berselang.
Final Indonesia Masters 2019, menandai satu-satunya kemenangan Antonsen atas pebulu tangkis nomor satu dunia tersebut dalam enam pertemuan, tapi penghuni peringkat ketiga itu tidak mau tersita rekor pertemuan dan memilih fokus mempersiapkan diri menjalani pertandingan.
"Saya tidak memikirkan rekor pertemuan, saya sangat antusias melawan Momota. Dia tampil berbeda sekarang dengan memiliki banyak pengalaman," ujar Antonsen di Nusa Dua, Sabtu.
Ia pun memastikan akan bermain lepas tanpa beban untuk kembali berdiri di podium tertinggi di laga puncak turnamen kelas Super 750 ini.
"Saya sangat antusias menghadapi laga final. Kemenangan di final Indonesia Masters 2019 atas Momota pasti membuat saya termotivasi dan saya berusaha yang terbaik untuk meraih kemenangan besok," ujar Antonsen.
Antonsen melenggang ke babak final lewat kemenangan atas pebulu tangkis India, Kidambi Srikanth di babak semifinal, Sabtu.
Ia mengaku senang bisa tampil untuk ketiga kalinya di babak final Indonesia Masters. Untuk besok, ia akan bermain lebih fokus dan berusaha mengurangi kesalahan di lapangan.
Sedangkan Momota lolos dari semifinal setelah mengalahkan Chou Tien Chen dari Taiwan dengan skor 21-19, 21-11 dalam 46 menit.
Selepas pertandingan, Momota mengaku bersyukur bisa memenangkan pertandingan yang melelahkan melawan Chen. Menghadapi unggulan keempat itu, Momota mengaku sempat kesulitan sebelum akhirnya bisa memenangkan pertandingan.
"Pada pertandingan tadi, lawan juga bermain sangat baik. Saya hampir mengikuti alur permainannya. Beruntung saya bisa keluar dari tekanan dan bermain dengan pola permainan saya sendiri," ungkap Momota.