Baturaja (ANTARA) - Kepala Unit Kerja Kantor (UKK) Imigrasi Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Ardi Widodo mengatakan jumlah permohonan pembuatan paspor yang diajukan masyarakat setempat meningkat sejak adanya program eazy passport.
"Sejak adanya program eazy passport jumlah pemohononan meningkat," kata Ardi Widodo di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Jumat.
Dia mengatakan, melalui program tersebut tercatat sebanyak 50 pemohon pembuatan paspor yang diajukan masyarakat OKU Raya setiap bulannya.
"Jumlah tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah sekitar 25-30 pemohon per bulan," katanya.
Puluhan permohonan pembuatan paspor ini mayoritas diajukan oleh masyarakat untuk perjalanan haji dan umrah.
Sejak pandemi COVID-19 melanda permohonan pembuatan paspor sempat sepi, namun seiring telah dibukanya perjalanan haji dan umroh oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi jumlah tersebut diyakini akan terus bertambah hingga akhir tahun nanti.
"Apalagi melalui program eazy passport masyarakat lebih mudah dalam membuat paspor yang tidak lagi harus antre di loket," jelasnya.
Dia menjelaskan, eazy passport merupakan program yang diluncurkan pemerintah pusat untuk mempermudah masyarakat membuat paspor secara kolektif.
Program pelayanan eazy passport ini menyasar pada masyarakat umum dan komunitas besar seperti pegawai di perkantoran pemerintah dan swasta, warga perumahan, dan komunitas atau organisasi lainnya.
Dalam program ini pihaknya melakukan upaya jemput bola mendatangi pemohon yang mengajukan permohonan pembuatan paspor untuk dilakukan perekaman data dari rumah.
"Pemohon bisa mengajukan permohonan paspor tanpa perlu datang ke kantor imigrasi karena petugas akan mendatangi pemohon di lokasi yang telah ditentukan," ujarnya.
"Sejak adanya program eazy passport jumlah pemohononan meningkat," kata Ardi Widodo di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Jumat.
Dia mengatakan, melalui program tersebut tercatat sebanyak 50 pemohon pembuatan paspor yang diajukan masyarakat OKU Raya setiap bulannya.
"Jumlah tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah sekitar 25-30 pemohon per bulan," katanya.
Puluhan permohonan pembuatan paspor ini mayoritas diajukan oleh masyarakat untuk perjalanan haji dan umrah.
Sejak pandemi COVID-19 melanda permohonan pembuatan paspor sempat sepi, namun seiring telah dibukanya perjalanan haji dan umroh oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi jumlah tersebut diyakini akan terus bertambah hingga akhir tahun nanti.
"Apalagi melalui program eazy passport masyarakat lebih mudah dalam membuat paspor yang tidak lagi harus antre di loket," jelasnya.
Dia menjelaskan, eazy passport merupakan program yang diluncurkan pemerintah pusat untuk mempermudah masyarakat membuat paspor secara kolektif.
Program pelayanan eazy passport ini menyasar pada masyarakat umum dan komunitas besar seperti pegawai di perkantoran pemerintah dan swasta, warga perumahan, dan komunitas atau organisasi lainnya.
Dalam program ini pihaknya melakukan upaya jemput bola mendatangi pemohon yang mengajukan permohonan pembuatan paspor untuk dilakukan perekaman data dari rumah.
"Pemohon bisa mengajukan permohonan paspor tanpa perlu datang ke kantor imigrasi karena petugas akan mendatangi pemohon di lokasi yang telah ditentukan," ujarnya.