Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Brawijaya mendapat kepercayaan dari Perkumpulan Arsip Perguruan Tinggi Indonesia (PAPTI) sebagai tuan rumah penyelenggaraan International Conference on Archives Sosial Science, Humanities and Education (ICoASHE) 2021.
ICoASHE 2021 mengambil tema Digital and Information Governance: Strategic Roles, Challenges and Current Innovations in Higher Education dan Sub tema bidang Kearsipan, Sosial, Humaniora, dan Pendidikan.
"Menurut rencana konferensi ICoASHE 2021 dilaksanakan pada 27-29 Oktober 2021 secara daring dan terbuka untuk umum. Konferensi ini diikuti peserta dan penyaji makalah pada call for paper yang dikemas dalam international conference," kata Kepala Humas dan Kearsipan Universitas Brawijaya (UB), Kotok Guritno di Malang, Jawa Tiur, Selasa.
Kotok mengemukakan tujuan diadakannya ICoASHE 2021, di antaranya mengembangkan inovasi dan tata kelola yang baik pada lembaga kearsipan perguruan tinggi di Indonesia, membangun kesadaran masyarakat, bangsa dan negara dalam bidang kearsipan.
Selain itu, lanjut Kotok, memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik di Indonesia dengan dukungan manajemen kearsipan dan tertib arsip sebagai bahan pertanggungjawaban nasional dan memori kolektif bangsa.
Selanjutnya, memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi insan arsiparis dan tenaga pengelola arsip perguruan tinggi di Indonesia, menguatkan posisi UB di ranah nasional dan internasional dalam membangun kerja sama serta Tri Darma Perguruan Tinggi.
Menurut Kotok, sasaran peserta adalah seluruh anggota PAPTI di Indonesia, pimpinan lembaga kearsipan dan arsiparis, akademisi, mahasiswa dan peneliti di bidang kearsipan serta ilmu sosial terkait, lembaga pemerintah dan instansi swasta terkait, dan masyarakat umum pemerhati bidang kearsipan di Indonesia maupun global
Output dari penyelenggaraan ICoASHE 2021, adalah kegiatan webinar, Prosiding Internasional yang memilik International Standard of Serial Number (ISSN), Jurnal terindeks Scopus atau Indeks lainnya atau jurnal nasional yang terindeks sesuai tema kegiatan.
Selain itu, lanjut Kotok, ada pameran virtual, peserta mengetahui bagaimana kondisi, mekanisme dan inovasi manajemen kearsipan di lembaga kearsipan masing-masing perguruan tinggi, dan bisa mengambil manfaat dari segi positif.
Sub tema dari konferensi internasional 2021 yang diselenggarakan di UB ini ada 12, yakni Organisasi Informasi dan Humaniora Digital, Manajemen Rekod dan Informasi, Administrasi Arsip Statis, Kebijakan dan Strategi Informasi.
Selain itu, Manajemen Risiko Informasi, SistemManajemen Dokumen Elektronik, Budaya dan Keterbukaan Informasi, Manajemen Pengetahuan, Preservasi dan Kurasi Digital, Konvergensi Lembaga Memori, dan Pendidikan Kearsipan.
"Link yang dapat diakses terkait kegiatan ICoASHE 2021 ini dapat melalui: icoashe.ub.ac.id, email: icoashe@ub.ac.id," kata Kotok.
ICoASHE 2021 mengambil tema Digital and Information Governance: Strategic Roles, Challenges and Current Innovations in Higher Education dan Sub tema bidang Kearsipan, Sosial, Humaniora, dan Pendidikan.
"Menurut rencana konferensi ICoASHE 2021 dilaksanakan pada 27-29 Oktober 2021 secara daring dan terbuka untuk umum. Konferensi ini diikuti peserta dan penyaji makalah pada call for paper yang dikemas dalam international conference," kata Kepala Humas dan Kearsipan Universitas Brawijaya (UB), Kotok Guritno di Malang, Jawa Tiur, Selasa.
Kotok mengemukakan tujuan diadakannya ICoASHE 2021, di antaranya mengembangkan inovasi dan tata kelola yang baik pada lembaga kearsipan perguruan tinggi di Indonesia, membangun kesadaran masyarakat, bangsa dan negara dalam bidang kearsipan.
Selain itu, lanjut Kotok, memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik di Indonesia dengan dukungan manajemen kearsipan dan tertib arsip sebagai bahan pertanggungjawaban nasional dan memori kolektif bangsa.
Selanjutnya, memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi insan arsiparis dan tenaga pengelola arsip perguruan tinggi di Indonesia, menguatkan posisi UB di ranah nasional dan internasional dalam membangun kerja sama serta Tri Darma Perguruan Tinggi.
Menurut Kotok, sasaran peserta adalah seluruh anggota PAPTI di Indonesia, pimpinan lembaga kearsipan dan arsiparis, akademisi, mahasiswa dan peneliti di bidang kearsipan serta ilmu sosial terkait, lembaga pemerintah dan instansi swasta terkait, dan masyarakat umum pemerhati bidang kearsipan di Indonesia maupun global
Output dari penyelenggaraan ICoASHE 2021, adalah kegiatan webinar, Prosiding Internasional yang memilik International Standard of Serial Number (ISSN), Jurnal terindeks Scopus atau Indeks lainnya atau jurnal nasional yang terindeks sesuai tema kegiatan.
Selain itu, lanjut Kotok, ada pameran virtual, peserta mengetahui bagaimana kondisi, mekanisme dan inovasi manajemen kearsipan di lembaga kearsipan masing-masing perguruan tinggi, dan bisa mengambil manfaat dari segi positif.
Sub tema dari konferensi internasional 2021 yang diselenggarakan di UB ini ada 12, yakni Organisasi Informasi dan Humaniora Digital, Manajemen Rekod dan Informasi, Administrasi Arsip Statis, Kebijakan dan Strategi Informasi.
Selain itu, Manajemen Risiko Informasi, SistemManajemen Dokumen Elektronik, Budaya dan Keterbukaan Informasi, Manajemen Pengetahuan, Preservasi dan Kurasi Digital, Konvergensi Lembaga Memori, dan Pendidikan Kearsipan.
"Link yang dapat diakses terkait kegiatan ICoASHE 2021 ini dapat melalui: icoashe.ub.ac.id, email: icoashe@ub.ac.id," kata Kotok.