Palembang (ANTARA) - Pengurus KONI Sumatera Selatan memberikan suntikan vaksin COVID-19 kepada 180 orang atlet yang akan bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada 20 Oktober hingga 4 November 2021.
Kegiatan vaksinasi yang dilakukan mulai Rabu sampai beberapa hari ke depan juga akan menyasar pelatih dan ofisial, kata Ketua Umum KONI Sumsel Hendri Zainuddin di Palembang, Rabu.
Vaksinasi tersebut diberikan dua tahap seperti yang dilakukan kepada tenaga medis, lansia, tenaga pengajar, dan petugas pelayanan publik.
Baca juga: Jelang PON XX Papua, KONI Sumsel siapkan latihan semua cabang terpusat di Jakabaring
Baca juga: PB PON XX Papua sebut semua arena siap digunakan pada Juni 2021
Penyuntikan vaksin COVID-19 tahap kedua untuk atlet PON direncanakan 28 hari setelah suntik vaksin tahap pertama, katanya.
Menurut dia, untuk melakukan vaksinasi kepada atlet, pelatih, dan ofisial PON Sumsel, pihaknya bekerja sama dengan Gugus Tugas COVID-19 dan pihak RSUD Siti Fatimah.
Pemberian vaksin kepada kontingen PON Sumsel yang akan diberangkatkan ke Papua pada Oktober 2021, untuk mencegah mereka terpapar virus corona jenis baru itu, ujar Hendri.
Kegiatan vaksinasi yang dilakukan mulai Rabu sampai beberapa hari ke depan juga akan menyasar pelatih dan ofisial, kata Ketua Umum KONI Sumsel Hendri Zainuddin di Palembang, Rabu.
Vaksinasi tersebut diberikan dua tahap seperti yang dilakukan kepada tenaga medis, lansia, tenaga pengajar, dan petugas pelayanan publik.
Baca juga: Jelang PON XX Papua, KONI Sumsel siapkan latihan semua cabang terpusat di Jakabaring
Baca juga: PB PON XX Papua sebut semua arena siap digunakan pada Juni 2021
Penyuntikan vaksin COVID-19 tahap kedua untuk atlet PON direncanakan 28 hari setelah suntik vaksin tahap pertama, katanya.
Menurut dia, untuk melakukan vaksinasi kepada atlet, pelatih, dan ofisial PON Sumsel, pihaknya bekerja sama dengan Gugus Tugas COVID-19 dan pihak RSUD Siti Fatimah.
Pemberian vaksin kepada kontingen PON Sumsel yang akan diberangkatkan ke Papua pada Oktober 2021, untuk mencegah mereka terpapar virus corona jenis baru itu, ujar Hendri.