Lampung Timur (ANTARA) - Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur menutup area wisata konservasi tersebut menyusul pandemi COVID-19 sejak setahun lalu.
"TNWK selalu dipadati warga yang berwisata untuk menyaksikan gajah jinak, namun sejak virus Corona melanda Indonesia pada Maret 2020, pusat latihan gajah ini tidak ada yang mengunjungi karena itu pihak Balai TNWK menutup total area wisata konservasi tersebut," kata Humas Balai TNWK, Sukatmoko di Lampung Timur, Senin.
Ia mengatakan penutupan dilakukan sejak tahun lalu, dan masih berlangsung sampai dengan hari ini.
Menurutnya, alasan penutupan PLG karena khawatir menimbulkan kerumunan masyarakat sehingga dapat menimbulkan penularan virus Corona atau COVID-19.
"Kalau dibuka, dikhawatirkan menimbulkan kerumunan dan bisa berpotensi penyebaran virus corona sehingga lebih baik kami tutup saja dulu, sampai nanti dibuka jika benar-benar sudah dinyatakan aman," ujar Sukatmoko.
Balai TNWK juga khawatir terjadi penularan virus terhadap satwa gajah jinak di PLG.
"Khawatirnya jika terjadi kerumunan, penularan kan tidak hanya kepada manusia tapi juga bisa kepada satwa gajah," jelasnya.
Sukatmoko menyatakan, pengaruh positifnya selama ditutup, kawasan PLG Way Kambas bersih dari sampah masyarakat yang membuang sembarangan. Serta satwa gajah jinak tidak terganggu aktivitas manusia.
"Aktivitas rutin gajah setiap harinya di angon (digembalakan), dimandikan terus di bawa lagi ke kandangnya," terangnya.
"TNWK selalu dipadati warga yang berwisata untuk menyaksikan gajah jinak, namun sejak virus Corona melanda Indonesia pada Maret 2020, pusat latihan gajah ini tidak ada yang mengunjungi karena itu pihak Balai TNWK menutup total area wisata konservasi tersebut," kata Humas Balai TNWK, Sukatmoko di Lampung Timur, Senin.
Ia mengatakan penutupan dilakukan sejak tahun lalu, dan masih berlangsung sampai dengan hari ini.
Menurutnya, alasan penutupan PLG karena khawatir menimbulkan kerumunan masyarakat sehingga dapat menimbulkan penularan virus Corona atau COVID-19.
"Kalau dibuka, dikhawatirkan menimbulkan kerumunan dan bisa berpotensi penyebaran virus corona sehingga lebih baik kami tutup saja dulu, sampai nanti dibuka jika benar-benar sudah dinyatakan aman," ujar Sukatmoko.
Balai TNWK juga khawatir terjadi penularan virus terhadap satwa gajah jinak di PLG.
"Khawatirnya jika terjadi kerumunan, penularan kan tidak hanya kepada manusia tapi juga bisa kepada satwa gajah," jelasnya.
Sukatmoko menyatakan, pengaruh positifnya selama ditutup, kawasan PLG Way Kambas bersih dari sampah masyarakat yang membuang sembarangan. Serta satwa gajah jinak tidak terganggu aktivitas manusia.
"Aktivitas rutin gajah setiap harinya di angon (digembalakan), dimandikan terus di bawa lagi ke kandangnya," terangnya.