Palembang (ANTARA) - Pengelola Museum Negeri Balaputra Dewa Palembang, Sumatera Selatan siap menampung benda berharga dan pusaka yang ditemukan masyarakat dari dasar Sungai Musi.
"Akhir-akhir ini cukup banyak masyarakat yang menghibahkan koleksi benda berharga dan pusaka yang ditemukan dari kegiatan penyelaman di Sungai Musi," kata Kepala Museum Negeri Balaputra Dewa Palembang, Chandra Amprayadi di Palembang, Kamis.
Dia menjelaskan, di dasar Sungai Musi masyarakat sering menemukan berbagai bentuk benda berharga terbuat dari emas, perak, dan perunggu.
Kemudian ada juga benda berbentuk piring, mangkuk, sendok , guci terbuat dari bahan tanah, keramik atau porselen.
Benda berbentuk kemudi kapal dari kayu ulin, arca, prasasti, koin uang serta benda berharga dan pusaka lainnya yang diperkirakan peninggalan zaman prasejarah, Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Palembang, hingga zaman kolonialisme Belanda.
Untuk menampung benda berharga dan pusaka peninggalan sejarah yang ditemukan masyarakat di dasar Sungai Musi disiapkan ruangan khusus, katanya.
Menurut dia, untuk memperkaya koleksi museum ini, pihaknya mengajak masyarakat yang masih menyimpan benda berharga dan pusaka untuk menghibahkannya agar bisa dipelihara dengan baik dan dapat dinikmati banyak orang.
Benda berharga dan pusaka peninggalan sejarah temuan di Sungai Musi itu akan lebih menarik dan bermanfaat jika disimpan dan dipamerkan di museum, ujar Chandra.
"Akhir-akhir ini cukup banyak masyarakat yang menghibahkan koleksi benda berharga dan pusaka yang ditemukan dari kegiatan penyelaman di Sungai Musi," kata Kepala Museum Negeri Balaputra Dewa Palembang, Chandra Amprayadi di Palembang, Kamis.
Dia menjelaskan, di dasar Sungai Musi masyarakat sering menemukan berbagai bentuk benda berharga terbuat dari emas, perak, dan perunggu.
Kemudian ada juga benda berbentuk piring, mangkuk, sendok , guci terbuat dari bahan tanah, keramik atau porselen.
Benda berbentuk kemudi kapal dari kayu ulin, arca, prasasti, koin uang serta benda berharga dan pusaka lainnya yang diperkirakan peninggalan zaman prasejarah, Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Palembang, hingga zaman kolonialisme Belanda.
Untuk menampung benda berharga dan pusaka peninggalan sejarah yang ditemukan masyarakat di dasar Sungai Musi disiapkan ruangan khusus, katanya.
Menurut dia, untuk memperkaya koleksi museum ini, pihaknya mengajak masyarakat yang masih menyimpan benda berharga dan pusaka untuk menghibahkannya agar bisa dipelihara dengan baik dan dapat dinikmati banyak orang.
Benda berharga dan pusaka peninggalan sejarah temuan di Sungai Musi itu akan lebih menarik dan bermanfaat jika disimpan dan dipamerkan di museum, ujar Chandra.