Jakarta (ANTARA) - Foto esai karya pewarta foto Kantor Berita ANTARA, Rivan Awal Lingga, berjudul "The Godfather of Broken Heart" meraih penghargaan tertinggi dalam Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2021 untuk kategori Art, Culture and Entertainment.
Foto cerita yang berkisah tentang penyanyi dan maestro campur sari Didi Kempot itu menyisihkan para nominator lainnya dalam ajang yang digelar pada Jumat (2/4/2021) di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat.
Foto cerita yang juga tayang di laman www.antarafoto.com pada 9 Maret 2020 ini bertutur tentang potret almarhum Didi Kempot ketika menjalani konser, kesibukannya di sela kepadatan jadwal, serta keramaian Sobat Ambyar saat sang idola manggung.
Dalam fotonya, Rivan juga bercerita tentang Rumah Bloger Indonesia, yang merupakan tempat pertama kali para fans berkumpul untuk membuat sebuah inovasi dan rebranding dengan mendaulat Didi Kempot sebagai "The Godfather of Broken Heart".
"Foto ini saya buat tahun 2019 selama kurang lebih empat bulan saat mengikuti pendidikan di Permata Photojournalist Grant (PPG). Di tengah pengerjaan project tersebut saya memutuskan untuk berangkat ke Solo mencari jejak-jejak Didi Kempot yang karyanya dapat menembus lintas generasi," jelas Rivan.
"Saya beruntung bisa mengenal mas Didi, orangnya baik, sederhana dan ga neko-neko. Semua yang dilakukannya itu hanya untuk membuat para penggemar senang", tambahnya.
Sementara itu, salah satu dewan juri APFI, Agus Susanto, dari Kompas mengatakan tidak mudah untuk membuat foto cerita seorang Didi Kempot yang tengah memasuki masa puncaknya karena jadwal manggung yang padat, dari satu kota ke kota lainnya, dan juga waktu yang sempit. Tapi Rivan Awal Lingga dari Kantor Berita ANTARA, berhasil menembusnya dan membekukannya dalam sebuah foto cerita yang ciamik.
"Alur cerita dari frame ke frame berikutnya terbangun tak terputus, potret keseharian Didi Kempot yang bersahaja dan emosi Sobat Ambyar terekam dengan baik. Pemilihan warna hitam putih juga mengaburkan waktu, membuat foto-fotonya fokus pada kedekatan sang artis dengan penggemarnya saat konser. Meski sang maestro campur sari telah dipanggil Sang Pencipta, foto cerita ini menjadi penanda ada suatu masa di mana putus cinta dan air mata bisa dirayakan dengan kor keriangan", tambah Agus.
Ajang penghargaan tertinggi jurnalis foto tanah air, Anugerah Pewarta Foto Indonesia 2021, kembali diselenggarakan oleh organisasi profesi wartawan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat. Setelah tidak terselenggara karena pandemi COVID-19 pada tahun 2020, APFI 2021 kali ini melombakan dua edisi berturut-turut untuk tahun 2019 dan 2020.
Untuk tahun ini, APFI menerima 4400 karya foto dengan melombakan beberapa kategori yaitu Foto Tunggal dan Foto Esai General News, Spot News, People In The News, Environment/Nature, Sport, Art Culture dan Entertaiment. Selain itu ada kategori Jurnalisme Warga (citizen journalism) dan Korporasi.
Foto cerita yang berkisah tentang penyanyi dan maestro campur sari Didi Kempot itu menyisihkan para nominator lainnya dalam ajang yang digelar pada Jumat (2/4/2021) di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat.
Foto cerita yang juga tayang di laman www.antarafoto.com pada 9 Maret 2020 ini bertutur tentang potret almarhum Didi Kempot ketika menjalani konser, kesibukannya di sela kepadatan jadwal, serta keramaian Sobat Ambyar saat sang idola manggung.
Dalam fotonya, Rivan juga bercerita tentang Rumah Bloger Indonesia, yang merupakan tempat pertama kali para fans berkumpul untuk membuat sebuah inovasi dan rebranding dengan mendaulat Didi Kempot sebagai "The Godfather of Broken Heart".
"Foto ini saya buat tahun 2019 selama kurang lebih empat bulan saat mengikuti pendidikan di Permata Photojournalist Grant (PPG). Di tengah pengerjaan project tersebut saya memutuskan untuk berangkat ke Solo mencari jejak-jejak Didi Kempot yang karyanya dapat menembus lintas generasi," jelas Rivan.
"Saya beruntung bisa mengenal mas Didi, orangnya baik, sederhana dan ga neko-neko. Semua yang dilakukannya itu hanya untuk membuat para penggemar senang", tambahnya.
Sementara itu, salah satu dewan juri APFI, Agus Susanto, dari Kompas mengatakan tidak mudah untuk membuat foto cerita seorang Didi Kempot yang tengah memasuki masa puncaknya karena jadwal manggung yang padat, dari satu kota ke kota lainnya, dan juga waktu yang sempit. Tapi Rivan Awal Lingga dari Kantor Berita ANTARA, berhasil menembusnya dan membekukannya dalam sebuah foto cerita yang ciamik.
"Alur cerita dari frame ke frame berikutnya terbangun tak terputus, potret keseharian Didi Kempot yang bersahaja dan emosi Sobat Ambyar terekam dengan baik. Pemilihan warna hitam putih juga mengaburkan waktu, membuat foto-fotonya fokus pada kedekatan sang artis dengan penggemarnya saat konser. Meski sang maestro campur sari telah dipanggil Sang Pencipta, foto cerita ini menjadi penanda ada suatu masa di mana putus cinta dan air mata bisa dirayakan dengan kor keriangan", tambah Agus.
Ajang penghargaan tertinggi jurnalis foto tanah air, Anugerah Pewarta Foto Indonesia 2021, kembali diselenggarakan oleh organisasi profesi wartawan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat. Setelah tidak terselenggara karena pandemi COVID-19 pada tahun 2020, APFI 2021 kali ini melombakan dua edisi berturut-turut untuk tahun 2019 dan 2020.
Untuk tahun ini, APFI menerima 4400 karya foto dengan melombakan beberapa kategori yaitu Foto Tunggal dan Foto Esai General News, Spot News, People In The News, Environment/Nature, Sport, Art Culture dan Entertaiment. Selain itu ada kategori Jurnalisme Warga (citizen journalism) dan Korporasi.